Mengantisipasi hal tersebut, protokol kesehatan yang diberikan tentunya sangat dimaksimalkan oleh pihak ITS. Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng memaparkan bahwa protokol kesehatan yang dilakukan di ITS sudah sangat cukup agar para peserta UTBK merasa nyaman dan aman saat ujian berlangsung, “Setiap ruangan sudah kita sterilisasi setiap pergantian sesi, dengan waktu dua jam kami rasa waktunya sudah sangat cukup,” ungkapnya saat di wawancarai oleh kru ITS Online.
Untuk mengikuti proses ujian masuk perguruan tinggi, peserta sebelumnya telah dihimbau oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mempersiapkan segalanya. Mulai dari dokumen, mental, hingga fisik yang prima terlebih lagi di masa pandemi saat ini. Dengan adanya kewajiban rapid test dari pemerintah, para peserta harus memberikan usaha lebih untuk bisa memenuhi salah satu syarat mengikuti UTBK tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Rovida salah satu peserta UTBK sesi pertama. Semua persiapan telah dilakukan olehnya, selain belajar dan berdoa ia juga telah melakukan rapid test yang diwajibkan oleh pemerintah. “Semua keperluan sudah siap, tapi tiga hari sebelumnya kita baru mendapatkan info mengenai kewajiban rapid test ini, mau tidak mau harus dilakukan karena merupakan persyaratan mengikuti UTBK,” ungkap gadis asal Sidoarjo ini.
Rovida menambahkan kalau ia cukup puas dengan protokol kesehatan yang dijalankan di ITS. Tercermin saat masuk ke lingkungan kampus dimana dilakukan pengecekan suhu tubuh, sampai pemakaian hand sanitizer saat masuk ruangan ujian. Tiap peserta UTBK juga diberikan bantuan ekstra berupa hand sanitizer dan tisu oleh panitia agar lebih steril lagi. “Kami merasa nyaman mengerjakan ujian dengan fasilitas yang disediakan ITS, walau sedikit kurang nyaman dengan pemakaian masker dan face shield,” paparnya.
Tak hanya lulusan tahun 2020, ada juga peserta UTBK tahun sebelumnya yang kembali mencoba ujian masuk tahun ini di ITS, Lutfi Nur Aini salah satunya. Ia mengungkapkan kekhawatirannya karena tahun ini ujian dibarengi dengan adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan UTBK tidak sefleksibel tahun lalu. “Cukup khawatir apalagi di situasi saat ini kita harus menjaga diri dan awas dengan lingkungan sekitar, tapi saya tetap semangat dan optimis hasilnya akan lebih memuaskan,” pungkas perempuan yang akrab dipanggil Fifi ini. (zar/lut)