Logo Eventkampus

Dokter RSA UGM Jelaskan Waktu Tepat Untuk Karantina Mandiri

access_time | label Berita
Bagikan artikel ini
Dokter RSA UGM Jelaskan Waktu Tepat Untuk Karantina Mandiri

Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dan memperlambat penularan virus corona ini. Salah satunya adalah dengan melakukan karantina mandiri.

Dokter spesialis paru Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Siswanto, Sp.P., mengatakan karantina merupakan upaya pemisahan orang yang tidak sakit, namun memiliki kemungkinan terpapar penyakit. Berbeda dengan isolasi, karantina merupakan pemisahan orang yang sehat tanpa gejala. Sedangkan isolasi merupakan pemisahan orang yang sakit atau terinfeksi Covid-19 guna mencegah penyebaran infeksi. 

“Kalau karantina itu bagi orang yang sehat tanpa gejala. Sementara isolasi diperuntukan bagi yang sakit lalu diisolasi baik di rumah atau rumah sakit,”terangnya saat dihubungi Kamis (27/8).

Lalu, siapa saja atau kapan seseorang harus melakukan karantina? Siswanto menjelaskan karantina mandiri selama 14 hari perlu dilakukan bagi orang yang pernah berkontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kontak erat dimaknai orang yang mempunyai riwayat melakukan kontak dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Kriteria kontak erat salah satunya adalah pernah bertatap muka selama minimal 15 menit dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dalam jarak 1-2 meter. Kriteria lainnya yaitu pernah berada dalam satu ruangan yang sama, baik ruang kerja, tempat tinggal, kelas, kendaraan, maupun acara yang sama lebih dari 15 menit.

“Lalu, juga pernah pergi bareng atau bersama-sama dalam jarak 1 meter selama 15 menit atau lebih,” imbuhnya.

Selain itu, orang yang pernah bersentuhan langsung dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19 maupun merawat kasus konfirmasi tanpa menggunakan APD yang memadai.

Siswanto menyampaikan saat melakukan karantina mandiri misalnya di rumah, gunakan kamar sendiri atau tidak berbagi kamar atau tempat tidur dengan keluarga lainnya. Usahakan kamar yang ditempati memiliki sirkulasi udara atau ventilasi yang baik. Lalu, meminimalkan penggunaan ruang bersama serta tidak berbagi peralatan makan.

“Saat karantina batasi interaksi dengan orang lain, selalu pakai masker, dan biasakan mencuci tangan,”terangnya.

Saat menjalani karantina karantina Siswanto mengimbau sebaiknya tetap beraktivitas dan berolahraga agar daya tahan tubuh terus terjaga.  Selain itu, juga mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang serta tetap terhubung dengan keluarga maupun teman.

Penulis: Ika
Foto: shutterstock.com



Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/19959-dokter-rsa-ugm-jelaskan-waktu-tepat-untuk-karantina-mandiri

Penulis

foto Berita Kampus
Berita Kampus
Namaku Tom, saya akan memberikan informasi/ berita seputar kampus yang ada di Indonesia

Artikel Terkait

Agar Menyehatkan Makanan Tradisonal Perlu Dimodifikasi
19 Desember 2019
UGM dan Kemenlu Beri Beasiswa untuk Pemuda dari Negara Anggota Gerakan Non Blok
30 Desember 2019
Inovasi Pembasmi Hama Tanaman dengan Drone Otonom
13 Januari 2020
Penanganan Stunting Prioritas Program Kerja Kesehatan 2020
28 Januari 2020
Mahasiswa KKN-PPM UGM Berikan Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk
06 Februari 2020
Festival Senandung Tanjung Menandai Penarikan KKN- UGM di Lombok Utara
12 Februari 2020

Komentar