Invesco merupakan kompetisi jual beli saham yang dilakukan secara nyata melalui perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diikuti oleh magister manajemen di seluruh Indonesia. Berdasarkan keterangan ketua tim, Rivan, lomba ini berskala nasional dan peserta harus memilih memilih lima emiten dari indeks IDX80.
Emiten adalah sebutan bagi nama-nama perusahaan yang terdaftar di BEI. Sementara itu, indeks IDX80 merupakan indeks yang mengukur performa harga dari 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. perusahaan dalam IDX80 ini akan diurutkan dari posisi pertama hingga ke-80 berdasarkan likuiditas perusahaan.
Rivan mengungkapkan, dalam Invesco, tim yang diberi nama “Cuan Tok” ini ditantang untuk memilih lima emiten terbaik dari IDX80 dan melakukan analisa secara mendasar. “Kami harus melakukan jual beli saham secara real selama lebih dari dua bulan dari tanggal 29 Agustus sampai 9 November,” ujar pria kelahiran tahun 1993 tersebut.
Berdasarkan keterangan mahasiswa program magister jurusan Manajemen Proyek tersebut, jual beli saham dilakukan lewat portal perusahaan anggota bursa efek (pasar saham) yang bergerak dalam transaksi sekuritas atau transaksi saham. “Jadi, itu perusahaan sekuritas dan nama perusahaannya Sucor,” terang Rivan ketika diwawancarai kru ITS Online.
Dalam jual beli saham tersebut, Rivan membeberkan beberapa tantangan yang harus tim Cuan Tok lakukan, salah satunya adalah memperoleh pendapatan sebesar-besarnya dari hasil jual beli saham tersebut. Rivan juga menyebut, timnya telah berhasil mendapat penghasilan saham sebesar enam persen dari modal 2,5 juta rupiah mereka.
Pria kelahiran Surabaya tersebut menambahkan, kondisi pasar saham ketika mereka lakukan transaksi jual beli sedang buruk. Terlebih, tim Cuan Tok harus melakukan jual beli tersebut minimal sekali dalam seminggu secara rutin dan harus dilakukan dalam jangka waktu lebih dari dua bulan.
Setelah mekanisme jual beli saham lewat portal dalam jaringan berakhir, tim Cuan Tok harus mempresentasikan hasil riset dan analisis mereka di Universitas Indonesia pada 23 November. “Kami mempresentasikan bagaimana tim melakukan pemilihan lima emiten dari saham-saham yang terdaftar di bursa dan kami melakukan analisis fundamental serta teknikal pada tiap perusahaan di bursa,” sambungnya.
Dari strategi-strategi yang telah mereka susun, tim Cuan Tok berhasil menyabet juara ketiga performa terbaik (best performance) dalam Invesco 2019. “Alhamdulillah berhasil mendapat juara ketiga best performance,” ungkap pemuda yang memiliki hobi jalan-jalan tersebut.
Di akhir wawancara, Rivan menyampaikan harapannya supaya generasi muda lebih paham tentang instrumen-instrumen dalam investasi saham. “Sedini mungkin harus paham tentang investasi karena bangsa yang maju merupakan bangsa yang masyarakatnya paham akan pentingnya investasi saham,” pungkasnya. (jev/qin)
Sumber : https://www.its.ac.id/news/2019/12/19/magister-its-unjuk-kemampuan-manajerial-trading-saham/