Satu tahun Covid di Indonesia meninggalkan duka sekaligus semangat menyebar kebaikan. Dampak yang begitu besar dan berjangka panjang tersebut menggerakkan masyarakat untuk saling membantu dengan membuat berbagai gerakan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19 tersebut.
Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama, Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D. dan SONJO (Sambatan Jogja) menyelenggarakan konser musik amal virtual dengan tema “Life, Passion, and Music Vol 2: Tribute to Prof Iwan Dwiprahasto” pada Sabtu (13/3) malam. Konser ini diselenggarakan untuk mengenang Prof. Iwan Dwiprahasto, salah satu guru dan tokoh kesehatan yang berpulang karena Covid-19 setahun yang lalu. Konser ini sekaligus juga diselenggarakan sebagai penggalangan dana yang didedikasikan untuk mendukung gerakan masyarakat dalam menghadapi pandemi.
Konser amal virtual ini merupakan kelanjutan dari konser amal sebelumnya yang juga bertema Life, Passion, and Music pada 2018 lalu. Kala itu, konser tersebut juga menampilkan Prof. Adi Utarini and friends. Dana yang terkumpul waktu itu didonasikan kepada Yayasan Kanker Indonesia Cabang DI Yogyakarta (YKI DI Yogyakarta) untuk membantu fasilitas bagi pasien kanker yang sedang berobat.
Sementara itu, home concert kali ini dirangkai dengan momen nostalgia karya-karya maupun aktivitas Prof. Iwan Dwiprahasto semasa hidupnya. Karya-karya tersebut ditampilkan Prof. Adi Utarini dan para musisi klasik, pop-jazz dan art rock lain, yaitu Budi Utomo Prabowo, Safarina G. Malik, Jodi Visnu, Afriza Animawan, Rachmat Zia, Putri Karina Larasati, Heni Kusumawati, SKE Band, Oldies Section Band, dan Psiline & Mix line dance. Selain itu, juga akan ada talkshow mengenang Prof. Iwan oleh keluarga dan kerabat, serta pembacaan puisi karya Prof. Iwan.
Pertunjukan ini membawa penonton dalam suasana optimisme. Lagu yang dibawakan dalam konser ini memiliki keterkaitan cerita dalam kehidupan Prof. Iwan maupun keluarga serta inisiatif Shelter Tangguh dan shelter-shelter desa. Lagu tersebut ingin mengajak kalangan luas untuk terus menyebarkan semangat kebaikan dengan menolong sesamanya. Pada puncak acara, ditampilkan satu lagu baru yang terinspirasi oleh Prof Iwan yang berjudul “Inspirasiku”.
Prof. Utarini menyatakan bahwa konser ini terselenggara berkat dorongan teman-temannya di FKKMK UGM. “Mereka tanya kapan konser lagi, Prof. Iwan kan juga senang dengan konser. Dari situ saya mulai memikirkannya. Tapi ya tidak segera karena butuh waktu untuk mengumpulkan kekuatan dan percaya diri,” ungkapnya.
Lebih lanjut, terkait momen konser paling berkesan, Prof. Utarini menyampaikan konser amal vol.1 pada 2018 lalu karena merupakan yang pertama. Selain itu, ia menyebut konser kejutan ulang tahun Prof. Iwan pada 2019 lalu yang bertajuk “Lots of Love” juga memilki kesan tersendiri baginya.
“Dalam tiap konser kita, Prof. Iwan selalu menemani kita latihan. Beliau juga aktif sebagai sponsor, baik secara formal untuk konser ataupun ketika latihan tadi dengan mengakomodasi konsumsi para musisi. Katanya biar kita semangat makanya beliau menyemangati,” kenangnya.
Seluruh donasi yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung strategi penta helix Shelter Tangguh Covid dan shelter-shelter desa di Kabupaten Bantul, DIY. Munculnya shelter-shelter ini untuk merespons tingkat penularan Covid-19 yang masih tinggi di DIY.
“Kemampuan rumah sakit menambah kapasitas tidak sebanding dengan peningkatan jumlah pasien Covid-19 di lapangan. Aspirasi masyarakat telah memunculkan usulan pembentukan Shelter Tangguh (di tingkat kabupaten) yang mampu merawat pasien Covid-19 bergejala ringan-sedang,” ujar Prof. Utarini.
Usulan ini disambut baik oleh Pemkab. Bantul. Dukungan itu juga diwujudkan dengan bentuk komitmen pendanaan Shelter Tangguh melalui refocusing APBD Kabupaten Bantul. Pada tingkat desa, para lurah dan masyarakat membangun Shelter Desa, sebagai lokasi isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala, dengan memanfaatkan bangunan yang ada di desa. Pasien sama sekali tidak dipungut biaya. Penyediakan makanan bagi para pasien dilakukan secara gotong royong. Saat ini dukungan terhadap keberlangsungan Shelter Tangguh dan Shelter Desa masih diperlukan.
Puskesmas melakukan screening awal untuk menentukan apakah pasien cukup di rawat di Shelter Desa, Shelter Tangguh, RS Lapangan Khusus Covid (RSKLC Bambanglipuro) ataukah harus ke rumah sakit. Pasien yang memburuk, dapat dirujuk ke atas (ke RSLKC maupun ke RSUD), dan sebaliknya, pasien yang membaik dapat dirujuk ke bawah (ke Shelter Tangguh atau ke Shelter Desa).
“Keberadaan shelter-shelter ini sangat krusial dalam mendukung rumah sakit menangani pasien Covid-19 di Kabupaten Bantul. Penanggulangan Covid-19 di Bantul, adalah contoh sinergi penta helix dalam menghadapi pandemi yang merupakan public enemy (musuh bersama),” pungkas guru besar FKKMK ini.
Konser amal virtual” Life, Passion, and Music Vol 2: Tribute to Prof Iwan Dwiprahasto” ini dapat dinikmati melalui situs www.adiutarini.id dan secara streaming melalui kanal Youtube live musik jogja di https://www.youtube.com/c/livemusikjogja/live. Masyarakat dapat ikut berkontribusi serta memantau secara langsung pengumpulan donasi melalui link s.id/homeconcert di situs http://jogja.nucare.id hingga tangga 8 April mendatang. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan hari lahir Prof. Iwan.
Penulis: Hakam