Logo Eventkampus

Tim Mahasiswa ITS Gagas Desain Alat Budidaya Ikan Lepas Pantai Otomatis

access_time | label Berita
Bagikan artikel ini
Tim Mahasiswa ITS Gagas Desain Alat Budidaya Ikan Lepas Pantai Otomatis

Tim Doa Ayah Ibu tersebut beranggotakan Muhammad Akbar Hardian, Dinda Febriani Analiyah, dan Brigitta Violna El Tito. Menurut Dinda Febriani, anggota tim, Indonesia memiliki potensi laut yang besar dan perlu lebih dimaksimalkan. “Salah satu potensi besar yang perlu dimaksimalkan adalah budidaya ikan tuna lepas pantai,” ungkapya.

Lebih lanjut, mahasiswi kelahiran 2001 ini menyatakan, saat ini budidaya ikan lepas pantai di Indonesia masih dilakukan secara manual. Diperlukan sekitar 15 sampai 20 orang per hari untuk mengurus tempat budidaya ikan tersebut. Tentu ada risiko pekerjaan yang dihadapi seperti tingginya angka kecelakaan kerja. “Karenanya, budidaya ikan lepas pantai di Indonesia belum efisien,” ujarnya.

Berangkat dari permasalahan tersebut, tim yang diketuai oleh Muhammad Akbar Hardian ini berinovasi mendesain sebuah alat budidaya ikan lepas pantai bernama ASTOR. Yakni kepanjangan dari Automatic Offshore Aquaculture with Solar Energy. Alat ini didesain untuk meningkatkan produksi budidaya ikan tuna lepas pantai.  “Ikan tuna merupakan potensi besar yang dimiliki Indonesia dengan kontribusi penghasilan sebesar USD 480 juta per tahunnya,” terang Dinda.

ASTOR didesain untuk beroperasi secara otomatis yang dilengkapi dengan sistem monitor (monitoring system), sistem pemberiaan pakan (feeding system), ruang penyimpanan pakan (food storage), sistem sel surya (solar system), ruang penyimpanan (operational storage), dan sistem keamanan (security system) menggunakan kamera CCTV.

Dijelaskan Dinda, pemberian pakan dalam sistem tersebut dilakukan melalui feeding system yang terhubung langsung dengan monitoring system. Seluruh sistem dapat bekerja dengan energi listrik yang dihasilkan oleh sel surya.

Pemberian pakan oleh sistem dilakukan dua kali sehari. Sistem pemberi pakan akan menerima perintah dari sensor yang ada di dalam sistem monitor untuk mengeluarkan pakan. Sensor pada monitor terbagi menjadi dua bagian, yaitu underwater sensor dan camera underwater. Kedua sensor tersebut menempel pada dinding keramba kolam yang terbuat dari pipa HDPE.

Sensor pada sistem monitoring tersebut telah di-setting untuk mengetahui waktu yang pas dalam memberi pakan ikan. Sensor tersebut dapat mengetahui ikan sedang lapar melalui tingkah laku ikan. Biasanya, ketika lapar ikan akan naik ke permukaan dan berada di bawah permukaan ketika sudah merasa kenyang. “Selain itu, sensor pada sistem monitor juga dapat mengetahui kualitas air dengan mengukur level pH air tersebut,” imbuh Dinda.

Dengan hadirnya ASTOR, menurut Dinda, memudahkan para nelayan untuk mengontrol serta memberi makan ikan secara otomatis tanpa harus pergi ke lepas pantai karena dapat dikontrol melalui darat. Hal tersebut dapat mengefisiensi budidaya ikan lepas pantai dan meminimalisasi risiko kerja. Di samping itu, ASTOR juga dapat meningkatkan produksi ikan tuna di Indonesia.

Ikan tuna saat ini sudah masuk kategori penangkapan berlebih, sehingga dapat menyebabkan kepunahan. Peningkatan produksi ikan tuna diperlukan agar tetap menjaga keberadaan dan menutupi kebutuhan ikan tuna di Indonesia. “Oleh karena itu, budidaya ikan tuna menggunakan ASTOR adalah cara yang tepat dalam mengatasi hal tersebut karena dapat membantu peningkatan produksi ikan melalui budidaya berkelanjutan (sustainable production),” tuturnya.

Jerih payah Tim Doa Ayah Ibu selama kurang lebih tiga bulan tersebut akhirnya membuahkan hasil yang mengagumkan. Tim pencetus desain ASTOR ini termasuk 10 tim yang terpilih dari 50 tim yang ada sebagai finalis lomba Paper and Poster Competition Indonesia Ocean Expo (IOE) 2021 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), beberapa waktu lalu. “Walaupun paper kami tidak menjuarai kompetisi tersebut, tetapi paper kami mendapat predikat sebagai paper dengan poster terbaik,” ucapnya bangga.

Melalui inovasinya ini, Dinda dan tim berharap dengan inovasi desainnya tersebut akan membantu Indonesia dalam memanfaatkan potensi laut di Indonesia lebih baik lagi, terlebih untuk budidaya berkelanjutan ikan tuna. Diharapkan juga desain alat yang dibuat oleh tim ini dapat segera direalisasikan. (HUMAS ITS)

Reporter: ion6



Sumber : https://www.its.ac.id/news/2021/03/24/tim-mahasiswa-its-gagas-desain-alat-budidaya-ikan-lepas-pantai-otomatis/

Penulis

foto Berita Kampus
Berita Kampus
Namaku Tom, saya akan memberikan informasi/ berita seputar kampus yang ada di Indonesia

Artikel Terkait

Hakikat Pemuda Indonesia dalam Semangat Sumpah Pemuda
30 Oktober 2019
Tiga Emas Sukses Diborong Tim ITS dalam Dua Ajang Internasional
16 Desember 2019
Degradasi Moral Akademik Generasi Milenial, Salah Siapa?
20 Desember 2019
Melalui Kuliah Lapangan, Mahasiswa ITS Bantu UMKM
06 Januari 2020
Kunci Jaga Ekosistem dalam Keberlanjutan Industri Manufaktur
07 Februari 2020
ITS Ciptakan Tiga Inovasi untuk Menangani Virus Corona
24 Maret 2020

Komentar