Logo Eventkampus

ITB Semakin Kukuhkan Diri Sebagai Entrepreneur University

access_time | label Berita
Bagikan artikel ini
ITB Semakin Kukuhkan Diri Sebagai Entrepreneur University

Gagasan yang dibawa oleh Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA selaku Rektor ITB 2014-2019 ini dilakukan melalui berbagai strategi. Diantara strateginya ialah menerapkan hasil riset dan karya kreatif untuk menjawab permasalahan bangsa. Memasuki tahun ketiga kepemimpinannya, strategi tersebut mulai memperlihatkan hasil yang nyata dengan didapatnya investasi jangka panjang dari para investor ternama oleh beberapa start-up buatan mahasiswa dan alumni ITB. Para tenant yang berada dibawah inkubasi LPIK (Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan) ITB tersebut berhasil mendapatkan investasi pada kisaran $200.000 hingga $500.000 (sekitar 6,6 milyar rupiah) baik melalui investor secara langsung maupun melalui proses joint venture.

 

Keberhasilan ini tidak lepas dari peran penting LPIK ITB dalam mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian milik mahasiswa dan alumni ITB. Mulanya LPIK ITB melakukan penerimaan tenant secara massif melalui berbagai program yang ada seperti Call for Tenant, Business Plan Contest, pemanfaatan hasil program riset inovasi, rekomendasi dari pameran tugas akhir, dan lain-lain. LPIK ITB kemudian menginkubasi tenant tersebut mulai dari pembuatan purwarupa (prototype), pemberian akses pendanaan, pemberian akses pasar, pembentukan jaringan (networking), sampai tenant tersebut dapat melakukan pemroduksian barang secara massal. Setelah ada produk yang sampai ke masyarakat, LPIK ITB tetap melakukan mentoring dan monitoring kepada tenant tersebut hingga mencapai luaran yang diinginkan dimana salah satu luarannya ialah mendapatkan investor dari pihak luar. 

Hingga kini tercatat sudah lebih dari 77 tenant yang berada dibawah inkubasi LPIK ITB. Lima diantaranya telah mendapatkan investasi pada setahun terakhir hingga mencapai lebih dari $200.000. Kelima tenant tersebut ialah PT. T-Files Indonesia, PT. INSITEK, PT. Digital Utama Adikarya, PT. Eragano Agritech Indonesia, dan PT. Lakon (Lumen Helpdesk). Masing-masing menghadirkan inovasi pada bidang-bidang usaha yang berbeda. Sebagai contoh PT. T-Files Indonesia yang membuat turbin pembangkit listrik dari tenaga arus laut (PLTAL). Ia bahkan digadang-gadang sebagai perusahaan pertama yang bergerak dalam bidang pengembangan pembangkit listrik dari tenaga arus laut. 

Lain lagi dengan PT. Eragano Agritech Indonesia yang bergerak dalam bidang aplikasi pertanian. Eragano menyediakan aplikasi mobile dengan berbagai fitur canggih yang dapat digunakan oleh para petani agar semakin produktif dan mendapatkan akses pasar dengan harga yang lebih fair. Inovasi berbeda juga dihadirkan oleh PT. INSITEK yang menggagas peluncuran balon internet (BTS) di Indone

sia. Inovasi-inovasi ini tentu akan terus meningkat jumlahnya seiring dengan berjalannya waktu. Institut Teknologi Bandung pun akan terus meningkatkan mutu dan kualitasnya dalam berbagai strategi implementasi yang telah dirumuskan. Sehingga diharapkan pada tahun 2019 nanti ITB sudah benar-benar dapat mengukuhkan dirinya sebagai Entrepreneur University, bukan hanya pada kancah nasional tetapi juga hingga level internasional. 

Share this via

 

sumber:itb.ac.id

 

Penulis

foto ahmadikhmaludinaziz
ahmadikhmaludinaziz
smk wikarya karanganyar
1000

Artikel Terkait

ITB Tandatangani MoU dengan Bank BJB
07 Juni 2017
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, BPPT Bekerjasama dengan ITB
09 Juni 2017
Mahasiswa IPB Mengamati Terumbu Karang Tanpa Menyelam Lewat CR Watch
09 Juni 2017
ITB Semakin Kukuhkan Diri Sebagai Entrepreneur University
10 Juni 2017
Kerjasama Pengelolaan Air, Pemerintah Kota Makassar Gandeng ITB
15 Juni 2017

Komentar