Biji Alpukat Ternyata Bunya Banyak Manfaat Kesehatan
Biji Alpukat punya banyak manfaat
BUKAN rahasia lagi kalau alpukat memiliki segudang manfaat kesehatan. Maka tak heran kalau buah yang berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah begitu disukai. Alpukat kaya akan serat, potasium, antioksidan dan lemak sehat.
Hampir semua sahabat pasti pernah merasakan nikmatnya daging alpukat. Tapi, apakah kamu pernah mengonsumsi bijinya? Meski tak biasa, biji alpukat ternyata juga mengandung nutrisi yang bermanfaat lho.
Biji alpukat diketahui memiliki sejumlah besar asam lemak, serat, karbohidrat, dan sejumlah kecil protein. Ia juga kaya akan senyawa fenolik, faktor yang berkontribusi bagi manfaat kesehatan.
Nah, dilansir dari Boldsky, berikut ini manfaat kesehatan dari biji alpukat.
1. Menurunkan kolesterol
Serat dalam biji alpukat membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL). Aktivitas antioksidan dari senyawa fenolik dalam tepung biji alpukat memiliki efek hipolipidemik dalam menurunkan kolesterol.
2. Mengurangi risiko diabetes
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kedokteran Malaysia menunjukkan, biji alpukat mengandung phytochemical bioaktif yang memiliki kemampuan untuk menurunkan risiko diabetes.
3. Menurunkan tekanan darah
Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak biji alpukat dapat membantu mengendurkan pembuluh darah. Pada akhirnya akan membantu menurunkan tekanan darah tinggi, faktor risiko utama untuk penyakit jantung.
4. Mengelola penyakit Alzheimer
Menurut sebuah penelitian, biji alpukat digunakan dalam pengobatan tradisional untuk pengobatan penyakit Alzheimer. Hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas antioksidan dan kemampuan pembersihan radikal dalam biji yang terkait dengan pengobatan penyakit Alzheimer. Biji alpukat juga ditemukan mengandung sifat fungisidal, insektisida, dan anti-mikroba.
Itulah beberapa manfaat yang bisa dirasakan saat mengonsumsi biji alpukat. Sayangnya, harus ada penelitian lebih lanjut mengenai manfaat biji alpukat dan apakah aman untuk manusia atau tidak. Karena penelitian sebelumnya hanya terbatas pada studi hewan.