Logo Eventkampus

UNS Lahirkan Dokter Afirmasi Pertama dari Papua

access_time | label Berita
Bagikan artikel ini
UNS Lahirkan Dokter Afirmasi Pertama dari Papua

UNS— Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melahirkan dokter baru program afirmasi dari Papua. Dokter baru tersebut adalah Lisye Elsina Kareni yang baru saja dilantik dan diambil sumpahnya pada Rabu (22/4/2020) kemarin di Aula Fakultas Kedokteran (FK) UNS.

Dalam jumpa pers yang digelar secara Daring pada Kamis (23/4/2020), Lisye Elsina Kareni mengatakan bisa menyandang gelar dokter dari UNS ini bukanlah hal yang mudah. Lisye mengaku butuh perjuangan yang berat hingga bisa lulus dokter dari FK UNS.

“Saya masuk FK UNS tahun 2013 kemudian lulus sarjana kedokteran tahun 2017. Kemudian bulan Agustus tahun 2019 lulus Coas. Dan saya harus mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Tiga kali saya mengikuti UKMPPD hingga akhirnya bisa dilantik dan diambil sumpah dokter,” cerita Lisye.

Lisye menambahkan di saat mengikuti UKMPPD pertama, ia tidak lolos. Kemudian mengikuti UKMPPD kedua tidak lolos lagi. Dari situ Lisye mengaku tidak menyerah, ia berusaha semaksimal mungkin supaya bisa pulang ke Papua sebagai seorang dokter.

“Saya bisa kuliah dokter ini menggunakan uang negara sehingga saya malu kalau tidak lulus dokter. Hingga akhirnya saya terus berusaha, dan UKMPPD ketiga saya lulus. Ini semua berkat Tuhan dan tentunya doa dari orangtua serta masyarakat Papua. Untuk teman-teman dan adik-adik semua, saya pesan pokoknya jangan pernah menyerah untuk mengejar sebuah cita-cita,” imbuhnya.

Setelah memperoleh gelar dokter ini, Lisye ingin mengamalkan ilmunya dan mengabdikan diri untuk Papua. “Saya ingin kembali ke Papua dan mengabdikan diri saya disana. Karena saya bisa dapat gelar dokter berkat dukungan dari Pemerintah Papua. Bahkan saya memiliki cita-cita dan harapan bisa mengambil program dokter spesialis,” harap Lisye.

Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho berharap lulusan program afirmasi ini bisa mengabdi ke daerah asalnya. “Karena dokter Lisye ini berasal dari Jayapura, Papua, maka saya harapkan bisa mengabdi di sana sehingga bisa memajukan pelayanan kesehatan disana. Terlebih saat Pendemi Covid-19 ini, peran dokter sangat diperlukan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19,” ujar Prof. Jamal.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (PPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait yang turut serta dalam jumpa pers melalui daring mengatakan selamat kepada dokter Lisye yang telah selesai menyelesaikan studi dokternya. Ia mengatakan bahwa di Papua sangat kekurangan tenaga kesehatan khususnya dokter. “Sehingga dengan lulusnya salah satu putri daerah yaitu dokter Lisye, bisa mengabdikan dirinya ke Papua dan membantu pelayanan kesehatan disini,” ujar Christian.

Christian berharap setelah Lisye ini lulus dari UNS, bukan menjadi mahasiswa Papua terakhir yang bisa meraih gelar dokter dari UNS. Pihaknya berharap masih banyak putra-putri Papua yang bisa mengenyam pendidikan di UNS. “Terima kasih saya ucapkan kepada UNS yang telah mendidik putra-putri kami,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof. Kuncoro Diharjo menambahkan bahwa dokter Lisye merupakan dokter pertama lulusan UNS dari Program Afirmasi Papua. “Semoga dokter Lisye ini bisa memotivasi putra-putri Papua lain untuk studi di UNS,” kata Prof. Kuncoro. Humas UNS/Dwi



Sumber : https://uns.ac.id/id/uns-update/uns-lahirkan-dokter-afirmasi-pertama-dari-papua.html

Penulis

foto Berita Kampus
Berita Kampus
Namaku Tom, saya akan memberikan informasi/ berita seputar kampus yang ada di Indonesia

Artikel Terkait

Persembahkan Juara 1 untuk UNS pada Kejuaraan Merpati Putih
29 Oktober 2019
UKM Karate UNS Borong Juara di Brawijaya University Championship
11 November 2019
Aplikasikan Green Campus, Tim KKN UNS Gelar Workshop Tas Ramah Lingkungan
29 Januari 2020
Mahasiswa UNS Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah dari Jualan Sari Lemon
29 Januari 2020
Peduli Sampah, Tim KKN UNS Bersihkan Pantai di Banyuwangi
21 Februari 2020
Kreatif, Tim KKN UNS Ubah Limbah Tahu menjadi Nata de Soya
21 Februari 2020

Komentar