Pernah pengalami rasa sakit karena salah posisi tidur atau tengeng? Hampir semua orang pasti pernah mengalaminya. Tengeng sebetulnya juga merupakan sebuah gejala penyakit medis. Dalam dunia medis sakit tengeng pada leher sering kali disebut sebagai Tortikolis Spasmodik. Penyakit ini sering disebut sebut terjadi karena posisi tidur yang salah yang kemudian menyebabkan leher menjadi tidak bisa digerakkan.
Disebutkan pada beberapa sumber bahwa tengeng biasanya terjadi pada mereka yang berusia 30 tahun hingga 60 tahun, beberapa juga mengatakan bahwa wanita lebih banyak dan lebih mungkin terkena Tortikolis Spasmodik daripada laki laki
Penyebab Tortikolis Spasmodik atau tengeng leher
Tortikolis Spasmodik atau tengeng leher sering kali disebut sebut terjadi karena posisi tidur yang salah dan menyebabkan leher berada pada posisi yang tidak mengenakkan selama tidur dan menyebabkan ketika bangun leher tidak dapat digerakkan. Akan tetapi mitos ini tidak selamanya benar. Tortikolis Spasmodik atau tengeng leher bisa terjadi karena beberapa hal yang tidak kita sangka sangka. Bahkan Tortikolis Spasmodik atau tengeng leher bisa saja merupakan suatu gejala dari penyakit yang parah.
Tortikolis Spasmodik atau tengeng leher bisa terjadi karena terjadinya reaksi yang berlebihan dari kelenjar tiroid yang menyebabkan tubuh kelebihan hormon tiroksin kondisi ini disebut sebagai hipertiroidisme. Penyakit lain yang bisa menyebabkan leher menjadi tengeng adalah adanya gangguan atau infeksi dari sistem syaraf, selain itu adanya gerakan abnormal pada wajah yang disebabkan karena konsumsi obat anti psikosa juga dapat menyebabkan terjadinya Tortikolis Spasmodik atau tengeng leher. Hal yang lebih parah terjadi ketika tengeng meruapakan sebuah gejala dari terjadinya tumor leher.
Tortikolis Spasmodik atau tengeng leher bisa juga terjadi pada bayi atau anak anak. Tortikolis Spasmodik yang terjadi pada bayi biasanya terjadi karena cedera tulang leher akibat persalinan yang tidak baik, sedangkan Tortikolis Spasmodik atau tengeng leher yang terjadi pada anak anak biasanya terjadi karena sinergi antara otot mata dan otot yang tidak sesuai atau ketidaknormalan otot pada tulang belakang anak bagian atas.
Diagnosa Tortikolis Spasmodik
Tortikolis spasmodik atau tengeng leher adalah suatu kondisi dimana otot leher penderita mengalami kejang mendadak dan memiliki keterbatasan pergerakan leher. Tortikolis spasmodik atau tengeng leher bisa terjadi selama seumur hidup dan akan menyebabkan rasa nyeri yang lama. Gejala dari tortikolis spasmodik atau tengeng leher ini hanya bisa dideteksi dari riwayat terjadinya luka atau cedera pada leher, akan tetapi hal ini hanya dapat digunakan sebagai diagnosanya saja.
Untuk mengetahui lebih jelas kemungkinan adanya penyakit tengeng ini hanya dapat diperoleh dari pemeriksaan yang khusus seperti MRI, rontgen, atau CT scan untuk melihat otot yang terluka akibat adanya tengeng leher tersebut.
Pengobatan Tortikolis Spasmodik atau tengeng leher
Tengeng leher dapat terjadi karena faktor fisik maupun faktor psikis oleh karena itu pengobatannya juga berbeda beda. Untuk mengatasi tengeng leher yang terjadi karena faktor psikis biasanya dilakukan terapi untuk membuat otot kejang tersebut menjadi lebih rileks. Selain pengobatan dengan cara terapi pemijatan, pengobatan dengan obat obatan juga sering kali diberikan.
Obat yang diberikan biasanya merupakan obat obat yang menghambat rangsangan dari syaraf yang tidak normal, bisa juga diberikan obat penenang, obat pengendur otot atau bahkan obat anti depresan. Apabila pengobatan secara terapi atau dengan pengobatan tidak dapat berhasil langkah akhir yang ditempuh adalah dengan jalan operasi pengangkatan syaraf atau otot yang tidak normal.