Salah satu anggota tim, Adityo Nugroho, menyampaikan bahwa permasalahan yang dihadapi UMKM selama pandemi terletak pada para pekerja, banyaknya barang yang didistribusikan, serta daya beli masyarakat yang turun. “Mengingat hal tersebut, kami merasa penerapan protokol kesehatan dalam UMKM adalah keharusan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Adit menyampaikan kegiatan luring KKN ini dilakukan dengan membantu proses produksi UMKM serta edukasi kepada pekerja dan masyarakat di sekitar UMKM tentang protokol kesehatan. Selain edukasi, pemberian sarana penunjang protokol kesehatan juga dilakukan. “Mulai dari pemasangan wastafel, pemberian petunjuk informatif penerapan protokol kesehatan, serta pemberian masker“ jawabnya.
Mengulik mengenai branding produk yang dilakukan, Adit menyampaikan bahwa Tim KKN membantu mendesain kemasan, logo, dan video produk secara daring. Masyarakat juga dilatih untuk memanfaatkan media sosial hingga membuka toko online bagi UMKM yang belum memilikinya. Mereka berharap dengan adanya pelatihan pemasaran digital ini, akan meningkatan penjualan produk yang sempat turun selama pandemi ini.
Pekanbaru sendiri dikatakan Adit masuk ke dalam zona oranye yang artinya rawan tingkat penularan Covid-19. Menurutnya, jarak yang strategis dan dekat dengan Singapura dan Malaysia tentunya menjadi salah satu penyebabnya. “Sehingga sangat berpotensi untuk diadakan kegiatan KKN tersebut disini,” ujarnya.
Meski demikian, Adit mengungkapkan bahwa masyarakat masih kurang prihatin dengan penyebaran wabah Covid-19 ini. Banyak dari masyarakat tidak mengenakan masker dalam kesehariannya. “Ketersediaan fasilitas cuci tangan juga masih sering diabaikan,” tuturnya.
Adit menyampaikan setelah adanya KKN ini, masyarakat jadi lebih peduli tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan para pelaku UMKM dapat terus melakukan kegiatannya di masa pandemi. “Kabarnya produksi UMKM cukup meningkat, akun sosial media UMKM kembali berjalan dan mampu menarik pelanggan,” ungkapnya.
Kegiatan KKN di konsep sedemikian rupa secara daring dan luring untuk memaksimalkan Sumber Daya Manusia yang ada. Mahasiswa yang berada di kota Pekanbaru dapat terjun langsung ke lapangan untuk melakukan kegiatan KKN. “Sementara, mahasiswa yang berada di luar Kota Pekanbaru akan melakukan kegiatan KKN ini secara online,” tutur mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi ini.
Mahasiswa dalam tim KKN ini, terdiri dari beberapa departemen yakni Aprilio Muhammad Fulesa, Farhan Alif Maulana, Prabandari Syam Putri dan Adityo Nugroho dari Teknik Material dan Metalurgi. Sylvia Triwulandari Tarigan dan Raden Rahmat Munadhiaksa dari Teknik Sistem dan Industri. Dika Ifani Damayanti Gulo dari Biologi, Yosua Marthin Hawila Tampubolon dari Teknik Elektro, dan Miftahul Faiza dari Perencanaan Wilayah dan Kota. Selain itu ada Eben Ezer Tampubolon dari Teknik Mesin, Yanbi Wira Dharma Panjaitan dari Teknik Material, dan Putri Wulandari dari Departemen Fisika.
Terakhir, Adit berharap bahwa kegiatan KKN yang telah kami lakukan dapat bermanfaat untuk masyarakat dan para pelaku UMKM. Selain itu masyarakat juga diharap lebih memperhatikan serta menerapkan protokol kesehatan selama masa pandemi untuk kebaikan bersama. “Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita dapat beraktivitas dengan normal kembali,” pungkasnya. (*)
Reporter: Shinta Ulwiya
Redaktur: Fatih Izzah
Sumber : https://www.its.ac.id/news/2021/03/16/tim-kkn-its-dorong-umkm-patuh-protokol-kesehatan/