Kepada ITS Online, personel tim KKN ini, Ahmad Azaim menuturkan jika kelompok KKN mereka ingin agar masyarakat memiliki pemahaman lebih dalam menyiagakan potensi bencana waduk jebol. Hal ini, menurut Ahmad, bertujuan guna meminimalisasi risiko yang mampu ditimbulkannya bagi warga sekitar. “Sehingga, masyarakat mampu siaga jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada waduk berusia lebih dari tiga puluh tahun ini,” ungkapnya.
Lebih dalam, tim KKN ITS ini memilih Desa Gondang Lor sebagai lokasi agenda sosialisasi mereka. Jika dilihat, desa ini merupakan salah satu desa yang berada di wilayah utara Waduk Gondang. Yang mana, secara topografi, area tersebut memiliki ketinggian lebih rendah dibandingkan tinggi waduk itu sendiri. “Oleh karenanya, kami memilih desa tersebut lantaran memiliki tingkat kerentanan bencana yang lebih tinggi,” ujar mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ini.
Tidak sekadar sosialisasi, KKN yang dipelopori oleh mahasiswa Departemen PWK dan Departemen Sistem Informasi ini juga menindaklanjutinya dengan merancang forum diskusi bersama perangkat desa sekitar. Dari sana, kedua pihak berhasil merumuskan beberapa aspek penting yang patut diperhatikan. “Termasuk SOP jika waduk tersebut mengalami musibah,” sebut pemuda itu.
Terakhir, lelaki berumur dua puluh tahun ini berharap agar helatan KKN yang timnya lakukan mampu meningkatkan kesadaran serta kewaspadaan masyarakat sekitar atas potensi waduk jebol. Meskipun mayoritas warga di sana masih cenderung berpikir konvensional atas hal tersebut, Ahmad yakin jika timnya berhasil menyadarkan masyarakat yang masih abai akan risiko ini. “Terlebih, selain merancang SOP, kami juga menyiapkan dokumen sistem peringatan dini yang dapat dipelajari warga sekitar waduk sewaktu-waktu,” pungkasnya. (*)
Reporter: ion21
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika
Sumber : https://www.its.ac.id/news/2021/03/26/mahasiswa-kkn-its-ajak-masyarakat-siaga-waduk-jebol/