Berbicara tentang cinta memang tidak ada habisnya. Selalu ada saja cerita yang membuat hati kita jungkir balik, kadang kita dibuat tertawa bahagia, kadang kita dibuat sedih seperti tidak ingin lagi hidup. Ya, sangat dramatis memang. Namun, dengan berbagai perjalanan cinta yang telah Anda rasakan, tak kunjung membuat Anda menyesal untuk jatuh cinta lagi. Saat Anda mulai merasa ketertarikan pada seseorang, tunggu dulu, jangan langsung berpikir yang buruk-buruk dulu. Jatuh cinta katanya memiliki manfaat bagi kesehatan, tapi benarkah hal tersebut? Hmm, mari kita cari tahu manfaat jatuh cinta bagi tubuh kita.
Apa saja manfaat jatuh cinta bagi kesehatan?
Berikut ini beberapa alasan kenapa Anda tidak perlu ragu untuk jatuh cinta, sebab ternyata jatuh cinta memang memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Berikut ini manfaatnya:
1. Mengurangi stres dan depresi
Anda tahu, cinta dapat membantu Anda untuk melewati hal-hal yang menyakitkan. Adanya kaitan antara dukungan dari sesama dengan keberhasilan mengelola stres. Kita semua tahu sulit bagi orang di zaman sekarang terhindar dari stres, maka penting bagi kita untuk mengelolanya. Meskipun begitu, terkadang hidup memang tidak diduga, Anda tidak tahu kapan masalah akan datang. Di saat merasa tertekan itu, ketika pasangan mendukung kita, Anda akan mampu mengatasi masalah jauh lebih baik.
Cinta dapat membuat kita tertawa, dan mendapat dukungan yang berpengaruh untuk kesehatan mental. Bahkan menurut Robin Simon, PhD, dosen sosiologi di Wake Forest University, Winston Salem, perempuan yang menikah miliki level depresi yang rendah. Begitu juga ketika Anda kehilangan orang yang Anda sayangi, Anda akan merasa stres, dan depresi.
Jatuh cinta dikaitkan dengan produksi hormon oksitosin – hormon yang juga mengatur kebiasaan manusia, dan interaksi sosial. Hormon ini dikaitkan dengan emosi dan fisik. Ketika Anda dan pasangan melakukan sentuhan-sentuhan sayang, seperti berpelukan, berciuman, maka tubuh pun akan memproduksi hormon oksitosin. Hormon ini juga memiliki peran dalam hal dorongan seksual, kepercayaan, dan kecemasan. Kurangnya hormon oksitosin dikaitkan dengan risiko terkena depresi.
2. Meningkatkan kekebalan tubuh
Sebuah penelitian dari University of Pittsburgh, AS, menemukan bahwa perempuan yang bahagia dalam pernikahannya memiliki risiko yang rendah terkena penyakit kardiovaskular. Selain itu, jatuh cinta juga memiliki dampak yang baik pada tingkat kolesterol. Namun, perlu garisbawahi, jatuh cinta bermanfaat, hanya ketika hubungan tersebut memberikan dampak yang positif.
Menurut dr. Gian Gonzana, MD, pimpinan utama penelitian dan pengembangan di eHarmony Labs, yang dikutip Woman’s Day, pasangan yang berargumen dengan cara yang penuh kasih, dan positif, memiliki imunitas tubuh yang lebih tinggi. Bahkan berdasarkan penelitian The National Longitudinal Mortality, yang dikutip oleh Prevention, memantau subjek lebih dari satu juta orang dari tahun 1979, hasilnya menunjukkan bahwa orang yang menikah bertahan hidup lebih lama.
3. Membuat kulit Anda bersinar
Ya, siapa yang tidak? Jatuh cinta membuat Anda tersipu malu, senyum sepanjang hari, dan lebih mudah untuk tertawa. Kita tentu pernah mendengar bahwa tersenyum, dan tertawa memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan, tentu saja kulit yang bersinar, dan sehat juga bisa Anda dapatkan. Menurut Genaise Gerstner, MD, dermatolog di New York, yang dikutip Woman’s Day, jatuh cinta dapat mengurangi kadar hormon kortisol – hormon stres. Hormon ini juga dapat memicu munculnya jerawat.
4. Membuat mental Anda lebih sehat
Terkadang cinta memang membuat Anda menjadi gila. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cinta dapat berdampak baik pada kesehatan mental. Ketika Anda melihat foto seseorang yang Anda sayangi sepenuh hati, adanya peningkatan dopamin di otak, yang dikaitkan dengan optimisme dan energi. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Helen Fisher, PhD, seorang antropolog biologi, yang dikutip Woman’s Day.
5. Pereda sakit alami
Hmm, benarkah begitu? Adanya penelitian yang melibatkan 127.000 orang dewasa, dan sudah menikah, ditemukan bahwa jatuh cinta dapat mengaktifkan bagian otak yang membuat rasa sakit tetap terkendali, berkurangnya keluhan sakit kepala, dan sakit punggung. Penelitian kecil yang diterbitkan pada Psychological Science, 16 perempuan yang sudah menikah dikejutkan dengan kejutan listrik ringan, ketika perempuan tersebut memegang tangan suaminya, ditemukan rendahnya respon bagian otak yang dikaitkan dengan stres