Logo Eventkampus

Begadang, Berefek Baik atau Buruk?

access_time | label Lainnya
Bagikan artikel ini
Begadang, Berefek Baik atau Buruk?

Bahaya tidur terlalu malam

Konsentrasi Berkurang
Tidur malam yang dilakukan dengan baik dan tepat waktu, memiliki manfaat penting dalam mengoptimalkan memori dalam pikiran, yang membantu dalam berkonsentrasi.

Sehingga sering tidur larut malam (yang berimbas pada kurang tidur ataupun bangun kesiangan) berakibat pada penurunan drastis tingkat konsentrasi, penurunan keampuan menalar, penurunan kewaspadaan, penurunan kemampuan dalam memecahkan masalah.

Masalah-masalah tersebut akhirnya menjadikan proses belajar menjadi lebih sulitm dan aktivitas secara umum akan terganggu.

Jika seseorang kekurangan tidur maka akan mengalami kesulitan dalam mengingat hal-hal yang sebenarnya sudah sering  alami pada siang hari.

Masalah dapat semakin parah jika melakukan hal-hal buruk, seperti meletakkan HP di bawah bantal saat tidur, lampu tetap menyala saat tidur, dsb.

Jam biologis tubuh terganggu
Jam biologis tubuh bisa dikatakan “tugas otak” dalam mengatur selera makan, jadwal tidur, dan suasana hati (mood) seseorang.

Akibat sering tidur larut malam, mengakibatkan otak kesulitan untuk membagi tugas dalam mengontrol semua hal tersebut, sehingga jam biologis menjadi kacau, yang bisa berfek buruk pada kondisi fisik serta mental.

Insomnia
Sering tidur diatas jam 11 malam, membuat seseorang rentan menderita insomnia, yang terjad dalam jangka sangat lama.

Akibat yang dirasakan yaitu tubuh merasa tetap bugar meskipun sudah lewat tengah malam, maka ini adalah hal yang buruk.

Yang akhirnya berakibat tubuh menjadi lemas saat bangun di keesokan harinya.

Obesitas
Hormon pengendali nafsu makan bisa bermasalah akibat tidur terlalu malam, selain itu tidur terlambat tentunya akan meningkatkan keinginan untuk ngemil...

...dimana kebiasaan ngemil di malam hari kurang menyehatkan.

Orang yang sering tidur larut malam, bukan hanya nafsu makannya saja yang terangsang, selain itu muncul hasrat berlebihan untuk menyantap berbagai jenis makanan, yang tidak bisa dikontrol, utamanya makanan tinggi lemak atau tinggi kabohidrat.

Hasil sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2004, menemukan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari enam jam cenderung menjadi lebih gemuk bahkan obesitas, dibandingkan orang-orang yang tidur cukup (dan tidur tepat waktu).


Produktivitas terganggu
Tidur larut malam, mengakibatkan pada siang hari saat berada di tempat kerja, akan cenderung mengantuk, sehingga secara langsung berdampak pada penurunan produktivitas kerja. Mengantuk juga berisiko timbulnya kecelakaan saat perjalanan dari dan ke tempat kerja.

Sistem imun menurun
Saat tidur, sistem kekebalan tubuh memproduksi zat sitoksin, membentuk antibodi dan sel untuk melawan infeksi.

Sitoksin dan antibodi berfungsi untuk mencegah radikal bebas, mencegah masuknya bakteri dan virus.

Sitoksin juga merupakan zat yang dapat membuat anda tidur dan memberikan waktu bagi sistem kekebalan tubuh untuk lebih kuat, sehingga tubuh tdak mudah jatuh sakit.

Penuaan dini
Kalau diperhatikan, banyak orang mengalami mata panda seusai begadang pada malam hari, dan hal ini sudah banyak kita lihat.

Efek tidur terlalu malam juga menyebabkan munculnya garis-garis halus di wajah, serta lingkaran gelap di sekitar mata yang sulit dihilangkan.

Tidur yang terlambat atau kurang tidur, mengakibatkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol (hormon yang menyebabkan stress).

Tingginya kadar hormon kortisol (berlebihan), dapat berdampak pada kolagen kulit yang merupakan protein kulit untuk menjaga keelastisan dan kehalusan kulit.

Saat tidur, tubuh membuang toxin yang seharian masuk ke dalam tubuh, memulihkan stamina dan menjaga kondisi organ kulit.

Merusak sistem syaraf pusat
Sistem syaraf pusat adalah tempat penyimpanan segala informasi. Kondisi sistem syaraf pusat harus dijaga, cara utamanya adalah menerapkan pola tidur yang sehat.

Saat tidur, otak akan mengistirahatkan syaraf yang sangat sibuk di siang hari, kemudian membentuk sel-sel baru yang menjadikan tubuh dan pikiran kembali segar di pagi hari.

Selain itu, selama tidur tubuh memproduksi makanan yang mengandung protein yang berfungsi memperbaiki sel-sel yang rusak termasuk pada sel otak.

Dengan begitu, tidur yang tidak sehat atau bahkan tidak tidur sama sekali mengakibatkan masaah besar.

Menjadi Pelupa
Jika sering lupa akan sesuatu, memperbaiki pola tidur bisa menjadi solusi terampuh untuk mengatasi maslaah ini.

Organ otak melakukan proses alami untuk mengembalikan dan menggabungkan memori-memori yang sudah dialami sebelumnya, dimana proses ini hanya bisa terjadi saat tidur.

Depresi
Banyak penelitian telah menemukan hasil bahwa kurang tidur menjadi penyebab depresi. Bahkan bisa bertimbal balik bahwa susah tidur menjadi salah satu gejala depresi.

Pada tahun 2005, penelitin di Amerika menemukan bahwa orang-orang yang didiagnosa mengidap depresi memiliki kecenderungan masalah tidur (pola tidur buruk atau kurang tidur).

Pada tahun 2007, sekitar 10 ribu orang yang menderita insomnia terbukti mengalami depresi, mulai dari tingkat depresi ringan hingga depresi berat.

Kondisi seperti ini (karena tidur terlalu malam) mengakibatkan depresi, mudah stres, mudah putus asa, mudah marah, sulit berfikir sehat, dan semacamnya.

Berpengaruh pada kesehatan kulit
Orang yang kurang tidur juga bisa menjadi pucat, termasuk kulit terlihat kusam, muncul garis-garis halus pada kulit wajah, dll. Hal ini karena masalah hormon kortisol yang jumlahnya berlebihan.

Tingginya kadar hormon kortisol akibat dari tidur yang terlalu larut malam (lebih parah lagi baru tidur menjelang shubuh), sehingga tubuh lebih banyak dalam melepaskan hormon kortisol.

Hormon kortisol dalam jumlah berlebihan dapat berdampak buruk, berupa memecahkan kolagen kulit...

...dimana kolagen kulit berfungsi untuk menjaga kehalusan, keelastisan dan kesehatan kulit.

Meningkatkan resiko meninggal secara mendadak
Dampak dari kurang tidur yang paling menakutkan adalah meningkatnya risiko kematian. Peneliti Inggris, menyatakan bahwa pola tidur yang buruk atau kurang tidur meningkatkan risiko kematian dua kali lebih besar akibat penyakit kardiovaskuler.

Pada tahun 2007, para peneliti dari Inggris menemukan bahwa para pekerja mengurangi durasi tidur mereka dari tujuh jam menjadi lima jam...

...kondisi ini membuat mereka lebih cepat meninggal dunia dengan berbagai sebab dibandingkan mereka yang cukup tidur.

Mengantuk bisa menyebabkan kecelakaan
Tidak hanya kecelakan mobil di jalan raya, tetapi kecelakan secara umum. Terdapat banyak kecelakan fatal yang tercatat dalam sejarah dan menghebohkan dunia, seperti pada tahun 1979 terjadi kecelakaan nuklir di Three Mile Island, kebocoran minyak Exxon Valdez dan kebocoran nuklir di tahu Chernobil pada tahun 1986, dan banyak lainnya.

Dalam skala lebih kecil, tubuh yang tidak fit ataupun mengantuk (karena pola tidur yang buruk) dapat memperlambat reaksi terhadap sesuatu, dan problem ini sangat dikhawatirkan saat di jalan raya.

Di negara Amerika Serikat terjadi hampir 100 ribu kecelakaan yang diakibatkan oleh kualitas tidur pengendara yang buruk.

Gangguan kesehatan yang serius
Tidur larut malam atau bahkan tidak tidur di malam hari, dapat meningkatkan resiko banyak penyakit berbahaya, yaitu:

  1. Tekanan darah tinggi
  2. Penyakit jantung
  3. Serangan jantung
  4. Gagal jantung
  5. Detak jantung tidak teratur
  6. Stroke
  7. Diabetes


Hal itu karena pola tidur yang baik dansehat, sangat diharapkan untuk bisa melancarkan peredaran darah, memperbaiki sel-sel tubuh dan membantu produksi enzim dan hormon...

...sehingga orang yang memiliki masalah pada kualitais tidurnya akan berisiko terserang gangguan kesehatan.

Sebuah penelitian membuktikan bahwa kurang tidur mampu meningkatkan risiko kardiovaskular. Artinya, jangan tidur di atas jam 11 malam, sangat disarankan untuk tidur di awal waktu yaitu jam 8-9 malam.

 

Namun, jika rutinitas Anda membuat Anda terpaksa tidur larut, janganlah juga merasa terlalu buruk. Inilah beberapa keuntungan menjadi "burung hantu" menurut para ilmuwan.


1. “Burung hantu” memiliki IQ yang lebih tinggi

Satoshi Kanazawa, seorang ilmuwan evolusioner di London School of Economics and Political Science, menemukan hubungan antara kecerdasan dan perilaku adaptif yang disebutnya dengan istilah “evolusi langka".

Menurut Kanazawa, mereka yang rutin berkegiatan di malam hari adalah makhluk langka di lingkungannya.

Studi yang dia lakukan menyimpulkan, anak-anak yang lebih cerdas, lebih mungkin untuk tumbuh menjadi orang dewasa nokturnal (terbiasa bangun di malam hari) dan bangun paling akhir di antara rekan-rekannya, baik pada hari-hari kerja maupun pada akhir pekan.

Sementara mereka yang hobi tidur larut memiliki IQ yang lebih tinggi, orang-orang yang bangun lebih pagi lebih mungkin untuk mencapai sukses.

Christoph Randler, seorang profesor biologi di University of Education di Heidelberg, meminta 367 siswa mengungkapkan pada jam berapa biasanya mereka merasa paling aktif.

Randler menemukan, lebih banyak siswa yang bangun pagi yang menunjukkan sikap proaktif dibanding siswa yang biasa bangun siang. Dengan demikian, mereka lebih mudah untuk mencapai sukses.

2. Memiliki "kekuatan malam” yang spesial

Mereka yang tidur larut malam memiliki keunggulan fisik dibanding rekan-rekannya yang terbiasa tidur cepat.

Para peneliti di University of Alberta menguji kekuatan kaki sembilan orang yang rutin bangun pagi dan sembilan orang yang terbiasa terjaga di malam hari.

Mereka yang terbiasa bangun pagi memiliki kekuatan yang konsisten sepanjang hari, tetapi para “burung hantu” memiliki kekuatan lebih tinggi pada malam hari.

Olle Lagerquist, penulis penelitian, mengatakan bahwa hal ini terjadi mungkin karena pada sekitar pukul 21, terjadi peningkatan motorik korteks dan rangsangan sumsum tulang belakang di dalam tubuh mereka yang hobi tidur larut malam. Mengapa hal itu bisa terjadi, para ilmuwan masih menelitinya.

3. Orang-orang yang bekerja di malam hari, lebih kreatif

Peneliti dari Catholic University of the Sacred Heart di Milan menemukan, bahwa orang yang rutin tidur larut malam, cenderung memiliki solusi yang lebih orisinil dan kreatif dibanding orang yang tidur lebih awal.

Marina Giampietro, penulis utama studi tersebut menyebutkan, hipotesis bahwa para “burung hantu” mungkin lebih kreatif karena hobi begadangnya, mungkin mendorong semangat dan kemampuan mereka untuk menemukan solusi alternatif yang orisinil.

4. "Burung hantu" memiliki skor kecerdasan umum yang lebih tinggi

Tahun lalu, para peneliti di University of Madrid merilis sebuah studi mengenai pola tidur sekitar 1.000 remaja.

Studi ini menemukan bahwa remaja yang sering tidur larut ternyata memiliki nilai tes induktif yang berkaitan dengan kecerdasan umum, lebih tinggi daripada teman-teman mereka yang tidur lebih awal.

Tapi, studi yang sama juga menemukan bahwa mereka yang punya kebiasaan bangun pagi mendapatkan nilai yang lebih baik.

5. "Burung hantu" memiliki kewaspadaan mental dengan durasi lebih panjang daripada "burung pagi"

Sebuah studi tahun 2009 oleh Universitas Liege di Belgia memantau 15 orang yang hobi tidur sangat larut dan 16 orang yang terbiasa bangun sangat pagi.

Peneliti mengukur aktivitas otak mereka sebanyak dua kali, yaitu saat bangun tidur dan 10,5 jam kemudian.

Studi ini menemukan, semua peserta memiliki tingkat kewaspadaan yang sama saat mereka baru bangun tidur.

Tapi, 10,5 jam kemudian, mereka yang terbiasa bangun sangat pagi kedapatan memiliki aktivitas yang lebih rendah di daerah otak yang mengatur konsentrasi dan ritme sirkadian, dibandingkan dengan mereka yang terbiasa tidur sangat larut.

Penulis

foto Anggun Prastiwi
Anggun Prastiwi
SMK NEGERI 2 KARANGANYAR

Artikel Terkait

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir
08 Maret 2018
Bahaya Jika Sering Mengucek Mata Dengan Tangan
08 Maret 2018
Fakta Unik Kehidupan yang Jarang Diketahui, No 29 Iya Juga Yaa
09 Maret 2018
inilah akibat depresi yang dapat menyerang siapapun.
12 Maret 2018
Kenapa Tidak Boleh Meniup Minuman atau Makanan panas?
12 Maret 2018
Inilah Dampak Bahaya Radiasi HP bagi kamu
14 Maret 2018

Komentar