1. Gajah
Gajah merupakan salah satu hewan yang dianugerahi sifat penyayang dan tingkat kecerdasan yang tinggi. Layaknya manusia, hewan mamalia darat terbesar ini akan sangat sayang pada mahkluk lain yang menyayanginya. Gajah memiliki kemampuan berempati terhadap sesamanya, misalnya saat ada rekannya yang merasakan perasaan yang tertekan maka gajah lainnya akan mencoba menenangkannya, dengan kontak secara langsung maupun dengan suara.
Bahkan di kehidupan liar saat terdapat seekor gajah yang mati, maka gajah lain akan menunjukan sisi empati dan gestur kesedihan serta mencoba menutupi mayat gajah tersebut dengan rumput maupun dedaunan. Setelah tertutupi dedaunan atau tanah, gajah yang mati tersebut tidak lantas ditinggalkan. Mereka akan menunggui selama beberapa waktu, setelah itu akan melanjutkan lagi perjalanan dan kehidupannya. Keadaan tersebut tidak berhenti hanya disitu saja, sang gajah akan tetap kembali ke tempat itu untuk melakukan ziarah meskipun bertahun-tahun telah berlalu. Gajah mampu menunjukan adanya kesedihan dan perasaan berduka pada sesamanya yang telah meninggal.
2. Kelelawar vampir
Kelelawar vampir merupakan jenis hewan yang tinggal secara berkoloni di area yang gelap misalnya gua, celah di dalam pohon besar, dll. Mereka memiliki ikatan yang kuat diantara sesamanya serta merupakan jenis hewan yang unik, ya karena mereka mengkonsumsi darah. Kelelawar ini memiliki fitur yang sangat keren dan canggih, seperti dapat melihat secara infra merah yang artinya mereka mampu melihat gelombang yang menunjukan area panas, mampu mendeteksi bagian mana yang terdapat darah paling dekat dengan kulit, juga memiliki kemampuan bermanuver serta berjalan di tanah dan yang paling penting mereka mampu mendeteksi dan memonitor kondisi rekannya.
Walau memiliki banyak kelebihan, sayangnya kelelawar vampir hanya mampu bertahan dua hari tanpa makanannya yaitu darah dan mereka tidak selalu mendapatkan makanan setiap keluar berburu. Oleh karena itu, mereka mampu mengatasi kelemahan ini dengan sebuah adaptasi yaitu kebiasaan berbagi makanan alias mendonorkan makanannya.
3. Lumba-lumba
Salah satu hewan yang paling cerdas di muka bumi ini, sangatlah istimewa. Disamping mukanya yang lucu dan terkesan bersahabat, lumba-lumba juga merupakan makhluk yang sangat bersosial. Lumba-lumba dapat berkelompok dengan jumlah yang banyak hingga ratusan lumba-lumba, dan mereka sangatlah ramah karena anggota kelompok ini kadang tidak saling mengenal sebelumnya. Ikatan diantara mereka pun bisa sangat dekat, konsep solidaritas juga di tunjukan oleh lumba-lumba misalnya jika ada yang sakit atau terluka, maka yang lainnya akan menemani bahkan membantu bernafas ke permukaan.
Lumba-lumba juga memiliki naluri penolong yang sangat kuat, tidak hanya bagi spesiasnya tapi juga kepada makhluk lain. Tak jarang jika ada hewan laut lain (contohnya, anak paus) yang tersesat maka dengan cepat lumba-lumba akan mencarikan arah untuk pulang. Dan juga, lumba-lumba sering melindungi penyelam dan perenang dari serangan hiu dengan cara berenang mengitari orang tersebut, hingga kondisi berangsur aman. Selain itu, lumba-lumba juga dapat bertugas layaknya bidan dalam hal persalinan diantara lumba-lumba lainnya.
Dengan sifat sayang yang dimilikinya, lumba-lumba pun sering membantu hewan lain dalam menjaga dan mengasuh ikan kecil walaupun dari spesias lumba-lumba yang berbeda. Juga lumba-lumba menunjukan kesedihan yang mendalam tatkala anaknya meninggal, dengan menjunjung anaknya selama berminggu-minggu di atas air serta mengeluarkan suara yang menandakan kesedihan.
4. Semut
Terdapat pepatah dari Tiongkok yang berbunyi ” satu semut mungkin dapat menghancurkan satu bendundungan” merujuk pada kesatuan dan solidaritas yang dimiliki oleh semut. Hal ini dikarenakan semut hidup dengan cara berkoloni dan sangat rela berkorban bagi kelompoknya. Bahkan semut akan lebih mementingkan kelompoknya jika dibandingkan dengan dirinya sendiri. Misalnya, terjadi sebuah musibah yaitu banjir, maka semut akan bersatu menjadi sebuah rakit yang akan dinaiki oleh ratu semut dan juga telur semut. Para semut yang menjadi rakit rela berkorban dan lebih mementingkan keberlangsungkan kehidupan rekan-rekannya.
Semut juga mampu memecahkan masalah yang kompleks secara bersama sama, dengan berkomunikasi di antara satu sama lain. Juga saat semut bereksplorasi untuk menemukan makanan, mereka meninggalkan jejak sebagai tanda yang menunjukan lokasi makanan tersebut berada dan saat makanan tersebut telah habis, semut akan menghapus jejak sinyalnya agar yang lainnya tidak datang dengan sia-sia.
5. Orca
Walau sebutannya ialah Paus, sejatinya orca merupakan keluarga dari lumba-lumba hanya saja ukurannya sangatlah besar bahkan mereka anggota yang terbesar, serta memiliki corak yang unik yaitu hitam dan putih.
Orca memiliki sisi solidaritas yang tinggi diantara sesamanya, karena Orca merupakan hewan yang memiliki kultur dan sosial yang tinggi. Ilmu pengetahuan tentang lautan dan teknik berburu di turunkan dari generasi ke generasi. Saat anak Orca akan di tangkap oleh manusia untuk di jadikan hewan hiburan di akuarium, sang ibu beserta orca lainnya akan berusaha memancing perahu untuk mengikuti mereka ke arah jalur buntu. Mereka membiarkan dirinya tertangkap, dengan tujuan agar anak mereka bisa lepas melarikan diri ke lautan. Orca hidup secara berkeluarga, dengan nenek, anak, serta cucu. Orca perempuan tertua (nenek) dapat berumur hingga 90 tahun dan mereka berenang secara bersama-sama.
Dan dari hewan-hewan yang disebutkan diatas, kita dapat mengambil kesimpulan yang paling penting yakni hewan saja yang hidup didunia liar dapat memilki rasa kasih sayang dan saling solidaritas. Lalu kita yang diciptakan sebagai makhluk sosial, sudahkah memiliki rasa kasih sayang antar satu sama lain? Adakah rasa tolong menolong didiri kita?