1. Durasi terlama
Gerhana bulan ini adalah yang terlama di abad ke-21. Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto menjelaskan durasi gerhana 3 jam 55 menit, sedangkan durasi gerhana total 1 jam 43 menit. Lalu, kenapa durasi gerhana bulan kali ini lebih lama dari biasanya?
"Puncaknya pukul 03.23 WIB. Di banyak berita disebutkan tanggal 27 Juli (waktu Greenwich, UK). Memang lama karena saat itu Bulan jauh dari Bumi (di titik apogee, tampak sebagai micromoon), kebalikan dari Super Blue Blood Moon pada Januari lalu," jelas.
2. Dapat melihat Planet Mars
Planet Mars dapat terlihat di dekat gerhana bulan. Mengapa ini bisa terjadi? karena pada saat gerhana terjadi, planet Mars akan berada di titik oposisi, yaitu titik yang berseberangan dengan Matahari di langit Bumi, dengan konfigurasinya adalah Matahari-Bumi-Mars berada dalam satu garis lurus di bidang tata surya.
Pada 31 Juli 2018, planet merah ini juga akan berada pada jarak terdekat ke Bumi yakni sekitar 57 juta kilometer. Kedua peristiwa di mana oposisi dan jarak terdekat antara Bumi-Mars membuat Mars muncul lebih terang dan lebih mudah dilihat di langit malam.
3. Dihiasi hujan meteor
Saat gerhana bulan berlangsung, pada 28 Juni nanti masyarakat umum bisa menyaksikan hujan meteor. Hujan meteor ini biasanya aktif antara 17 Juli hingga 24 Agustus, dan akan memuncak pada malam 12 Agustus hingga dini hari 13 Agustus. "Tanggal 27 Juli itu Bulan Purnama, memang sulit melihat meteor saat purnama. Tapi saat gerhana, meteor bisa dilihat," kata Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto.
4. Disebut blood mood
Yang menarik dari gerhana bulan ini, Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, bulan akan akan tampak berwarna merah darah, hal yang tidak terjadi saat gerhana bulan sebagian. Oleh karena itulah, gerhana bulan total disebut juga sebagai fenomena Bulan merah darah alias blood moon.