Logo Eventkampus

Jangan Langsung Share! Ini 5 Cara Mengetahui Sebuah Berita Hoax

access_time | label Berita
Bagikan artikel ini
Jangan Langsung Share! Ini 5 Cara Mengetahui Sebuah Berita Hoax

Jangan Langsung Share! Ini 5 Cara Mengetahui Sebuah Berita Hoax

Seiring perkembangan zaman, informasi hoax juga tampaknya semakin berkembang. Berbagai media online merajalela menyebarkan berita-berita palsu demi mendapatkan klik yang dapat diuangkan. Oleh karena itu, kita membutuhkan cara mengetahui sebuah berita hoax.

Meskipun pada 2016 lalu Dewan Pers telah menetapkan media berita online yang layak dibaca, terverifikasi dalam hal administrasi dan kredibilitas. Tetap saja masih banyak masyarakat yang terpengaruh pada informasi-informasi hoax tersebut.

Informasi hoax memang sangat berbahaya karena dapat merugikan banyak pihak. Misalnya beberapa tahun yang lalu tersebar informasi bahwa seorang penyanyi terobosan X-factor Indonesia, Fatin Sidqia Lubis, telah meninggal dunia karena kecelakaan. Warganet yang percaya pada berita tersebut segera memperbaharui status di media sosial untuk mengungkapkan sikap belasungkawa mereka karena kepergian Fatin.

Padahal kenyataannya Fatin sendiri sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa. Tentu saja Fatin marah mendengar berita itu, lalu meminta pihak yang berwajib untuk mencari orang yang pertama kali menyebarkan berita kematiannya. Contoh lain yang paling terkenal adalah konspirasi bumi datar. Banyak warganet yang percaya pada teori ini. Mungkin hal ini disebabkan karena teori bumi datar memaparkan berbagai bukti ilmiah yang seolah-olah benar.

Dari contoh-contoh di atas, kasus penyebaran hoax yang paling fatal biasanya berkaitan dengan masalah kesehatan. Saat ini, banyak ditemukan berita-berita kesehatan yang seolah-olah merupakan informasi yang didapat dari seorang ahli kesehatan, misalnya dokter. Padahal, jika kita mencari nama dokter yang bersangkutan, kita malah tidak menemukannya.

Informasi yang beredar misalnya tentang cara pengobatan penyakit jantung dengan ramuan herbal tertentu. Padahal kenyataannya ramuan tersebut bertentangan dengan penyakit jantung. Jika orang-orang yang memiliki masalah pada jantung malah percaya dan meminum ramuan itu, tentu nyawalah yang menjadi taruhannya.

Nah, sudah tahu bahayanya informasi-informasi hoax, kan? Sekarang, yuk kita simak bagaimana cara cermat mendekteksi informasi hoax untuk menghindari pengaruh buruknya!

  • 1. Lebih Jeli Membaca dan Memperhatikan Judul

Informasi hoax biasanya ditandai dengan judul bombastis atau bersifat klik bait. Tujuan pemberian judul ini adalah untuk menarik perhatian pembaca sehingga mengklik informasi yang disebar. Pemilik situs informasi tersebut tentu memperoleh penghasilan dari jumlah klik yang didapat.

Padahal, informasi di dalamnya belum tentu sesuai dengan judul yang diberikan. Oleh karena itu, sebelum percaya terhadap informasi di internet, kenali dulu judulnya. Cobalah selalu berpikir kritis ketika membaca sebuah judul berita. Perhatikan dengan seksama judul beritanya, biasanya judul berita yang berlebihan atau bombastis adalah berita hoax.

  • 2. Perhatikan sumber berita dan pastikan dari media yang terpercaya

Sumber merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam melakukan cara cermat mendeteksi informasi hoax. Saat ini, jika kita mengunjungi situs Dewan Pers Indonesia, kita akan menemukan daftar-daftar media online yang telah terverifikasi administratif dan faktual.

Terverifikasi administratif artinya media yang bersangkutan memiliki visi dan misi, alamat institusi yang jelas serta kontak yang dapat dihubungi. Sementara terverifikasi faktual artinya media yang bersangkutan selalu menyajikan informasi berdasarkan fakta yang ada di lapangan.

Sebagai penerima informasi dari internet, kita juga harus memperhatikan link situs berita yang kita baca. Situs berita penyebar hoax biasanya mengandung kata yang tidak netral. Penamaan situs itu menunjukkan tidak netralnya situs yang bersangkutan.

  • 3. Perhatikan narasumber

Narasumber juga menjadi pertimbangan yang besar untuk mempercayai sebuah informasi. Biasanya informasi hoax tidak menyebutkan nama narasumber atau membuat narasumber fiktif. Terkadang informasi hoax mengambil nama orang tertentu untuk dijadikan sebagai narasumber palsu tanpa sepengetahuan orang tersebut. Oleh karena itu, kita harus mencari berita yang sama di situs lain untuk membuat perbandingan.

  • 4. Perhatikan gambar yang menjadi pelengkap berita

Gambar juga seringkali membuat orang cepat percaya dengan sebuah informasi, padahal belum tentu informasi tersebut sesuai dengan fakta. Pada kasus penyebaran berita hoax tentang kematian Fatin Lubis, penyebar informasi menggunakan foto kecelakaan di tempat lain yang membuat seolah-olah orang ada di dalam foto itu adalah Fatin.

Untuk menghindari hal di atas, kita dapat mencari foto yang dicurigai sebagai foto palsu melalui images.google.com. Caranya adalah dengan mengunggah foto yang ingin kita ketahui sumbernya. Google akan menunjukkan semua foto yang sama, sehingga kita dapat mengetahui situs mana yang pertama kali mengunggah foto tersebut.

  • 5. Bandingkan dengan informasi di situs lain

Membanding sebuah informasi di situs tertentu dengan informasi yang sama di situs lain adalah salah satu cara cermat mendeteksi informasi hoax. Tapi tentu saja kita harus membandingkannya dengan berita di situs-situs terpercaya.

Saat ini berita hoax dengan sangat mudah tersebar dan nggak sedikit yang malah memakan korban. Kamu sebagai pembaca berita juga dituntut untuk lebih jeli melihat sebuah berita. Jangan sampai kamu terjebak membagi berita-berita hoax di sosial media ya.

Penulis

foto jafar
jafar

Artikel Terkait

LET’S BRING ELVIS BACK WITH CEPLUS ROCKABILLY
22 Desember 2017
manfaat kacang panjang
12 Januari 2018
Keakraban CR7 dan Palestina
19 Januari 2018
Perjalan GAPASUKMA MT_LAWU 3265 MDPL Via Candi Cheto
19 Januari 2018
LRT Karya Anak Bangsa Dikerjakan, BPPT Beri Dukungan Teknologi
22 Januari 2018

Komentar