Uniknya anak kedua, membuat ia berbeda dengan anak bungsu maupun anak pertama.
Karakter anak kedua bisa jadi sangat jauh berbeda dari anak sulung maupun anak bungsu. Anak pertama mendapat perhatian seluruh orangtua, dan anak bungsu selalu dimanjakan. Kondisi inilah yang membuat anak kedua terkadang merasa terabaikan.
Pola asuh yang diterapkan orangtua pada anak pertama dan anak kedua juga pastinya berbeda. Hal ini turut menyumbang peran terciptanya karakter anak kedua yang unik dan membuatnya berbeda dari anak kelahiran pertama maupun anak kelahiran terakhir.
Setelah meneliti ribuan anak yang terlahir sebagai anak kedua atau anak tengah, ada 5 karakter anak kedua yang menonjol, dan membuatnya lebih unik dibandingkan anak sulung atau anak bungsu.
Karakter anak kedua yang tidak dimiliki anak sulung maupun anak bungsu. Berikut contoh nya.
1. Tidak terlalu bergantung pada orangtua
Mereka mendapat pertanyaan, siapakah yang akan dimintai pertolongan jika mereka butuh bantuan. Kebanyakan dari mereka akan menjawab saudara.
Hal ini dikarenakan mereka lebih sedikit menghabiskan waktu bersama orangtua dibandingkan anak sulung atau anak bungsu. Mereka juga lebih memilih teman-temannya untuk dimintai bantuan dibandingkan orangtua.
2. Rekan yang baik
Anak kedua terbiasa menghadapi berbagai macam karakter orang. Hal ini dihasilkan dari interaksinya dengan saudara-saudaranya.
Diapun biasa bergaul dengan siapapun sejak kecil, dia juga terlatih bernegosiasi dengan saudara-saudaranya. Sehingga dia akan menjadi rekan kerja atau teman yang baik.
3. Pintar bernegosiasi
Terlatih bernegosiasi dengan orangtua dan kakak semasa kecil, membuat anak kedua tumbuh menjadi seorang negosiator yang baik. Tak heran, dia cocok bekerja sebagai diplomat, guru, politikus, aktor, pengacara hingga pekerja sosial.
Kepribadiannya yang supel akan membuatnya mudah bergaul dan beradaptasi di lingkungan yang cenderung berubah dalam waktu cepat. Kemampuan sosialnya akan membuat dia selalu sukses dalam bidang pekerjaan yang menuntutnya berinteraksi dengan manusia.
4. Kemampuan sosial yang baik
Selain supel dan mudah bergaul, anak kedua berusaha keras menjaga hubungan baik. Hasilnya, orang-orang di sekelilingnya akan selalu nyaman berada di dekatnya. Mereka juga cenderung memiliki kemampuan sosial yang lebih baik dibanding anak sulung maupun anak bungsu.
Sifat yang supel, mudah bergaul dan pandai bersosialisasi adalah karakter anak kedua yang paling menonjol.
5. Berpikiran terbuka dan suka mencoba hal baru
Sebagai orang yang memiliki saudara dan tidak menjadi tumpuan harapan orangtua, seringkali anak kedua dipaksa mandiri sejak dini. Hal ini membuatnya suka mencoba hal baru, dan cenderung lebih berpikiran terbuka.
Suka mencoba hal-hal baru adalah karakter anak kedua yang tak dimiliki kakak atau adiknya.
6. Tidak menjadi pembenci
Ketika anak kedua tumbuh dewasa, mereka akan memahami, manfaat dari orangtua yang tidak memberikan perhatian berlebihan. Hal ini memberi mereka ruang untuk tumbuh menjadi pribadi mandiri.
Selain itu, mereka juga jadi jauh lebih menghargai pentingnya sebuah hubungan. Sebuah survei menunjukkan, anak kedua merupakan orang-orang paling bahagia di dalam hubungan cinta, dibandingkan anak bungsu maupun anak pertama.
Hal ini bisa jadi dikarenakan kemampuannya berkompromi dengan saudara sedari kecil, hingga membuatnya bisa lebih menghargai pasangan.
7. Lebih kuat menghadapi tekanan sosial
Karena terbiasa menghadapi espektasi dari kedua orangtua, juga tuntutan dari saudara-saudaranya, anak kedua biasanya jauh lebih kuat menghadapi tekanan sosial dibandingkan anak pertama atau anak terakhir.
Dia juga jauh lebih mandiri dan bisa membela dirinya sendiri di tengah pergaulan, meski tanpa bantuan anggota keluarga.