Siapa yang tidak tahu kakao? Ya.. Kakao merupakan bahan baku untuk membuat coklat.
Kakao adalah bentuk cokelat paling murni dari yang biasanya Anda konsumsi. Kakao merupakan biji dari tanaman Theoboroma cacao. Tanaman ini menghasilkan buah yang cukup besar dan masing-masing mengandung 20 sampai 60 biji yang diselimuti oleh daging buah berwarna putih. Tak seperti rasa cokelat yang telah diolah, buah ini memiliki rasa yang kadang manis kadang juga asam.
Berikut manfaat dari kakao.
1. Tinggi antioksidan
Bubuk kakao adalah salah satu makanan yang kaya akan kandungan flavonoid sebagai bagian dari senyawa polifenol. Keduanya merupakan antioksidan alami. Antioksidan adalah zat yang bertugas untuk menangkal efek buruk dari radikal bebas, yang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit dalam tubuh.
Senyawa polifenol ini banyak dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan. Mulai dari mengurangi peradangan, memperlancar aliran darah, menurunkan tekanan darah, hingga meningkatkan kadar kolesterol dan gula darah dalam tubuh
2. Mengurangi risiko serangan jantung dan stroke
Oleh karena kandungan flavonoidnya yang tinggi, maka bubuk kakao dipercaya dapat memperkecil peluang Anda mengalami serangan jantung dan stroke. Pasalnya, flavonoid akan berperan dalam meningkatkan oksida nitrat di dalam darah yang akan melebarkan arteri dan pembuluh darah dalam tubuh, sehingga aliran darah meningkat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh British Cardiac Society pada hampir 158.000 orang menemukan fakta bahwa banyak makan cokelat nyatanya dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Ini karena kakao diyakini mampu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
3. Mengurangi gejala depresi
Cokelat sudah lama dikenal bisa memperbaiki suasana hati seseorang. Ternyata, bubuk kakao-lah yang punya andil besar dalam hal ini. Menurut dr. Elson Haas, seorang penulis buku Staying Healthy with Nutrition, bubuk dari biji kakao ini bisa memperbaiki suasana hati sekaligus mengatasi depresi.
Efek positif ini didapat dari kandungan senyawa flavanol yang mampu menstabilkan serotonin, yakni zat kimia dalam tubuh yang berperan mengendalikan emosi. Tidak hanya itu, para peneliti dari Michigan Medicine University of Michigan juga menuturkan bahwa bubuk kakao bisa membantu produksi hormon endorfin sebagai pembentuk mood baik dalam tubuh.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam European Academy of Nutritional Sciences turut membuktikan hal ini. Hasilnya, kesehatan tubuh pria dewasa usia lanjut yang cukup sering makan cokelat cenderung meningkat. Hal ini juga masih diikuti dengan kondisi psikologis yang membaik.
4. Memperbaiki fungsi otak
Bubuk pembuat cokelat ini ternyata punya manfaat lain yang tak kalah unik, yaitu untuk menunjang berbagai fungsi otak. Ini karena kandungan senyawa polifenol dalam bubuk kakao bisa menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif dengan cara memperbaiki fungsi otak dan aliran darah dalam tubuh.
Senyawa polifenol mengalir bersama darah menuju ke otak. Proses ini juga melibatkan kerja biokimia sebagai penghasil neuron dan molekul penting guna menunjang fungsi otak.
Selain itu, polifenol juga dapat memengaruhi produksi nitrit oksida, yang akan melemaskan otot-otot pembuluh darah dan meningkatkan suplai darah untuk otak.
5. Menurunkan tekanan darah
Kandungan flavonoid dalam bubuk kakao dipercaya dapat memperbaiki kadar oksida nitrat dalam darah. Hal ini juga secara bersamaan akan meningkatkan fungsi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Bahkan, temuan dari sebuah studi yang dimuat dalam Cochrane Library turut mendukung pernyataan tersebut.
Menurutnya, efek baik dari flavonoid ini akan semakin terlihat bila dikonsumsi oleh orang yang telah memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan yang tidak. Efek ini juga lebih terlihat pada orang yang telah berusia lanjut daripada mereka yang masih muda.
Semoga Bermanfaat :)