Bisnis rintisan yang berhasil dijalankan oleh Hanif Srisubaga Alim, mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industri ini memberikan perhatian khusus terhadap informasi-informasi di luar pendidikan formal. Ide awal ini dikembangkan dengan motivasi untuk meningkatkan kualitas para pemuda yang berwawasan, peduli, dan mau melakukan perubahan. “Tak hanya pintar akademik, pemuda harus menguasai diplomasi, negosiasi, hingga melibatkan diri dalam legislasi,” tuturnya.
Hanif melanjutkan, selama hampir enam bulan berdiri inovasi tersebut telah sukses menggelar beberapa agenda. Program-program yang dijalankan antara lain sekolah Model United Nations (MUN), speech, bisnis, hingga penulisan karya tulis ilmiah. Tak hanya itu, berbagai kegiatan praktis seperti konferensi, speech, dan hal terkait lainnya juga dihelat.
Hanif menjelaskan, bisnis ini meninjau segmen pasar yang menghendaki pelatihan dengan harga bersaing namun berkualitas. Hal ini dibuktikan dengan proporsi yang pas terkait dengan alokasi waktu di setiap pelatihan yang telah diselenggarakan. Hanif pun menambahkan bahwa dengan harga yang terjangkau, platform gagasannya ini menjamin hak pelanggan terpenuhi dengan baik. “Salah satunya adalah customer service yang siap membantu 24 jam setiap harinya,” ujarnya.
Memutar balik ke awal waktu pendirian platform ini, Hanif menceritakan tentang perjuangannya untuk menyelenggarakan agenda pertama yaitu Global Millennial MUN. Diakuinya, agenda tersebut menjadi tantangan tersendiri karena harus mengumpulkan peminat dengan target yang ditentukan. “Sampai akhirnya saat ini, kami berhasil menyelenggarakan MUN Conference yang pesertanya mencapai angka 10.000 orang,” ungkapnya haru.
Mahasiswa angkatan 2019 ini melanjutkan, meningkatnya minat para peserta disebabkan pula karena adanya kemudahan pembayaran yang ditawarkan. Adanya kemudahan pembayaran ini menjadikan bisnis tersebut lebih menarik. Sesuai konsep awalnya, Hanif menginginkan adanya diferensiasi inovasi buatannya dengan bisnis lain yang mempunyai tujuan serupa.
Berbicara kembali mengenai awal mula pendiriannya, Global Millennial Group yang telah diikuti lebih dari 5.000 orang di media sosialnya ini bermula dari ketertarikan yang sama antara anggota tim. Tim tersebut lalu memikirkan konsep dasar hingga yang lebih kompleks. Dijelaskan lagi, langkah penting lain adalah pembagian divisi hingga produk dapat dijalankan.
Seiring berjalannya waktu, pemuda berkacamata ini mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan exposure lebih terhadap karya tersebut. Melalui harapan tersebut, Global Millennial Group telah berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi dalam ajang internasional. Belum lama ini, inovasi tersebut meraih medali perak (Silver Medal) pada ajang ASEAN Innovation Science and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2021.
Ke depannya, bisnis rintisan ini akan terus dijalankan dan dikembangkan dengan target yang lebih besar. Cakupan yang besar ini memungkinkan adanya pemerataan keahlian di kalangan pemuda lebih menyeluruh. “Start-up ini merepresentasikan tujuan utamanya untuk dapat merevolusikan arti kata pendidikan,” tandasnya. (HUMAS ITS)
Reporter : ion11