Logo Eventkampus

Seharian di Ruangan Ber-AC? Ini Efeknya Pada Kesehatan

access_time | label Berita
Bagikan artikel ini
Seharian di Ruangan Ber-AC? Ini Efeknya Pada Kesehatan

 

Zaman sekarang, air conditioning atau biasa disebut AC, sudah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian kaum ibukota, terutama di Jakarta yang rata-rata suhunya sekitar 30 derajat celcius setiap harinya. Dalam ruangan kantor menggunakan AC, di dalam kendaraan juga menggunakan AC, dan terakhir pulang ke rumah lalu tidur juga menggunakan AC, rasanya hidup akan terasa panas tanpa bantuan AC sehari-hari. Lalu, adakah efek seharian di ruangan ber-AC bagi kesehatan tubuh?


Bahaya berada seharian di ruangan ber-AC

Para peneliti di Louisiana Medical Center menemukan, AC diketahui dapat menyebabkan penyakit pada pernapasan manusia, atau disebut legionairre (infeksi saluran pernapasan akut), dan juga sebagai penyakit menular yang berpotensi fatal menghasilkan demam tinggi dan radang paru-paru.

Selain itu, efek seharian di ruangan ber AC dapat menghilangkan kelembaban udara dalam ruangan, yang mana tidak sehat bagi sistem pernapasan manusia. Embusan dingin udara yang dikeluarkan dari air conditioning juga memiliki dampak buruk bagi kulit. Hal ini berdampak dengan mengikisnya bagian luar epidermis kulit, yang akhirnya akan menimbulkan kulit kering, mengelupas, dan berujung pecah-pecah.


Apa saja efek seharian di ruangan ber-AC bagi kesehatan tubuh?
 

1. Menyebabkan kelelahan

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang bekerja di lingkungan dan udara yang cenderung menggunakan AC setiap hari non-stop lebih rentan mengalami sakit kepala yang hebat serta mudah lelah. Hal ini, disebabkan oleh ruangan yang terus menerus dipompa oleh udara sejuk dan dingin yang akan memproduksi lendir iritasi membran (diproduksi terus menerus) serta dapat mengakibatkan sesak napas. Maka, tak jarang para pekerja kantoran yang seharian di ruangan ber AC jadi mudah terkena pilek, flu, dan penyakit lainnya.


2. Membuat kulit menjadi kering

Efek seharian di ruangan ber-AC ini paling terasa perubahannya pada kulit tubuh. Berjam-jam di ruangan ber-AC hanya akan menghilangkan kelembaban kulit. Setelah itu, kulit juga menjadi rentan untuk muncul lipatan dan kerutan. Tidak mengejutkan jika kulit yang terus terkena paparan udara AC akan mendukung dan mempercepat proses penuaan pada tubuh, terutama pada wajah dan leher.


3. Kalau sudah biasa di ruangan ber AC, Anda jadi tak tahan suhu panas

Semakin lama Anda menghabiskan waktu di ruangan ber-AC, semakin sulit pula Anda bisa menerima suhu tanpa menggunakan AC. Hal ini dinamakan stress pada tubuh yang secara drastis menghadapi perubahan suhu secara ekstrim. Tak jarang bila sedang tidak di ruangan ber-AC, Anda akan berkeringat lebih banyak dan kulit cepat merah karena tidak tahan panas. 


Bagaimana meminimalisir efek buruk akibat seharian di ruangan ber-AC?

Mungkin akan sulit bagi Anda untuk mematikan AC di ruangan kantor atau ruangan lainnya. Tapi bukan berarti seharian Anda harus terkena paparan udara dingin dari AC. Cobalah untuk tidak selalu menggunakan AC, contohnya dengan tidak menggunakan AC di rumah. Gunakan AC kalau hanya musim panas atau suhu di luar sedang benar-benar terik.

Gunakan sabun yang kandungan pelembab dan mineralnya lebih banyak, mengingat kulit menjadi rentan rusak dan cepat keriput kalau sering terkena papara udara AC. Jika sedang berada di ruangan ber-AC gunakan pelembab, lotion, atau krim yang melembabkan dan menutrisi kulit Anda. Gunakan di area seperti wajah, leher, tangan, siku dan lutut. Pilih lotion dan pelembab berbasis air untuk menambah kelembaban kulit Anda.

 

Semoga Bermanfaat :D

Penulis

foto SETO TRI WIBOWO
SETO TRI WIBOWO

Artikel Terkait

Kedokteran gigi unsoed kembali membuat gebrakan di bidang seni
23 Desember 2017
cara menghentikan rasa pusing
13 Januari 2018
Terungkap, Inilah Jawaban Atas Misteri Segitiga Bermuda !
19 Januari 2018
Ingin Sukses dengan Website ? Pahami cara berikut !
19 Januari 2018
Jarene Wong Jowo (Kata Bijak)
22 Januari 2018
5 Manfaat Penting Pria Memiliki Kepala Botak
22 Januari 2018

Komentar