Mengapa kita perlu menunggu bencana untuk mengembalikan kita kepada-Nya?
Mengapa perlu ada musibah agar kita ingat kepada-Nya?
Mengapa perlu ada masalah terlebih dulu agar kita kembali ke masjid?
Bukankah sepatutnyalah kita senantiasa merendahkan diri di hadapan Allah, dan meminta pertolongan-Nya sebelum datang bencana, musibah, dan permasalahan?
Apakah nikmat kehidupan, kesehatan, keimanan, keamanan, dan kebahagiaan adalah nikmat yang begitu sedikit sehingga pandangan hati kita tak tertuju pada-Nya melainkan setelah adanya musibah? Ya, musibah yang membuat kita lupa terhadap segala obsesi, sehingga akhirnya apa yang tersisa hanyalah Allah dalam pikiran kita?!
Ubahlah arah kompas hatimu. Arahkan untuk mencari keridhaan-Nya, kemudian berjalanlah kepada-Nya meski dengan merangkak di atas kedua lututmu...karena niscaya engkau pasti akan sampai...karena...
Ùَأَيْنَمَا تÙÙˆÙŽÙ„Ùّوْا ÙÙŽØ«ÙŽÙ…ÙŽÙ‘ وَجْه٠اللهÙ
_“Kemanapun kamu menghadap di situlah Wajah Allah”._ [al-Baqarah: 115].
Jika engkau meminta pertolongan pada fulan di waktu pagi, maka boleh jadi dia menutup pintu kepadamu di waktu petang.
Jika dia membelamu dari kejahatan Zaid, boleh jadi dia tidak membelamu dari kejahatan Amru.
Jika hari ini dia berbagi denganmu, boleh jadi esok dia enggan berbagi.
Adapun Allah...Dia tidak akan berbuat demikian!
Ù‡ÙÙˆÙŽ الْØَيّ٠لَا Ø¥Ùلَٰهَ Ø¥Ùلَّا Ù‡ÙÙˆÙŽ ÙَادْعÙوهÙ
_“Dialah Yang Mahahidup, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka mintalah kepada-Nya”._ [al-Mu’min: 65].
Dia memberi berbagai kenikmatan di waktu siang dan malam.
Dia menolongmu dari kejahatan segala makhluk tatkala engkau terzalimi.
Dia tidak pernah menutup pintu dari permohonan hamba-Nya.
Tangan-Nya terbuka untuk memenuhi segala permintaan di waktu siang dan malam.
Dia-lah _Akram al-akramin_, Dzat Yang Mahamulia di antara mereka yang mulia.
Karena itulah segenap makhluk bersandar kepada-Nya.
Apabila engkau mencoba bergantung pada selain-Nya pada satu kebutuhan, niscaya kegagalanlah yang akan engkau temui!
Jika engkau meminta pertolongan kepada selain-Nya...
Terkadang dia tidak memenuhi permintaanmu...
Boleh jadi dia memenuhinya, namun dia terlambat menjawab permintaanmu...
Terkadang dia menjawab permintaanmu, namun tidak seluruhnya dipenuhi...
Boleh jadi dia memenuhi seluruh permintaanmu, walakin (akan tetapi) dia merendahkan dirimu...
Terkadang dia tidak merendahkanmu, walakin dirimu sendiri yang merendahkan diri di hadapannya...