1. Marah sama sekali nggak menyelesaikan masalah, justru bisa membuatnya semakin runyam dan resah
Saat emosi memuncak, biasanya orang lebih memiliki untuk melepaskannya begitu saja dengan amarah. Marah biasa disertai dengan muka yang tertekuk-tekuk, suara memekik, otot menegang, dan beberapa hal lain yang nggak enak untuk disaksikan.
Meluapkan emosi dengan marah-marah sejatinya adalah hal yang sia-sia karena menguras banyak energi dan sama sekali nggak menjamin masalah yang dihadapi terselesaikan. Justru sebaliknya, yang sering terjadi adalah marah semakin menyebabkan masalah menjadi runyam, bahkan kadang sering berbuntut masalah-masalah baru.
2. Marah jelas tak baik bagi kesehatan, salah satunya ya menambah risiko terkena serangan jantung di usia muda
Emosi marah yang nggak terkontrol akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Dampaknya pada faktor psikologis, hubungan sosial, dan kesehatan. Dilansir Kompas, sebuah penelitian The European Heart Journal Acute Cardiovascular Care membuktikan bahwa sering marah-marah akan meningkatkan risiko terkena serangan jantung 8,5 kali lebih tinggi setelah 2 jam mereka marah-marah. Selain itu dampak kerugian marah lainnya adalah jantung berdebar kencang, tekanan darah meningkat, gampang capek, daya tahan tubuh melemah, hati nggak bahagia, sakit kepala, dan lain sebagainya.
3. Nggak cuma dirimu yang terkena dampaknya, tapi orang-orang di sekitarmu pun sering jadi korbanya
Marah nggak cuma merugikan diri sendiri melainkan juga orang lain. Saat orang marah, biasanya kemarahannya merampat kepada orang-orang yang berada di dekatnya. Kamu pasti pernah ikut menjadi korban kemarahan yang salah alamat hanya karena berada di sekitar orang yang marah. Maka dari sebelum kamu menyesal merugikan orang dengan memarahi mereka yang nggak bersalah, ketika marah hendaklah menjauh dari orang-orang.
4. Daripada marah, mending berdiam senjenak, cari udara segar, dan mulai kembali beraktivitas saat pikiran sudah kembali jernih
Banyak hal yang menstimulasi marah, umumnya adalah karena ada sesuatu hal yang nggak berlangsung sesuai dengan harapan, entah diputusin pacar, tumpukan kerjaan yang nggak ada habisnya, ada orang yang meyebalkan di jalan dan lain-lain. Karena marah kerap membawa keburukan pada diri, maka nggak ada gunanya kamu menurut nafsu dan amarahmu lalu meluapkannya.
Baiknya ketika ada sesuatu yang menyulut emosimu dan ingin marah, kamu mesti segera untuk berhenti melakukan pekerjaan itu sejenak. Langkahkan kakimu ke tempat lain. Cari udara segar, atur pernapasan dan jernihkan pikiran. Barulah saat emosimu sudah mereda kamu bisa kembali mengerjakan aktivitamu yang sebelumnya.
5. Tak ada salahnya mengendalikan marah, justru itu membuatmu terhidar kerugian besar baik sekarang ataupun di masa depan
Banyak cara untuk mengelola amarah. Selain mengatur pernapasan seperti yang telah terurai di atas, mulai dari perbanyak curhat segala penat yang ada dalam diri – jangan biarkan menumpuk, mendengarkan musik yang menurut penelitian mampu memberikan efek rileks pada tubuh, hingga bermeditasi sebagai usaha merelaksasi pikiran.
Itulah beberapa alasan mengapa kamu mesti mengurangi kebiasaan marah, selain karena alasan kesehatan juga karena nggak ada gunanya bagi dirimu maupun orang-orang di sekitarmu. Memang marah adalah hal lumrah atau manusiawi, namun baiknya kamu mengontrol diri agar nggak mudah marah. Kalaupun sudah memuncak dan perlu untuk dilampiaskan, berteriaklah sekencang-kencangnya, tentu saja sebelumnya kamu harus terlebih dahulu mencari tempat yang cocok untuk melakukannya; tempat yang sepi.
Emosi kadang membutakan jiwa dan amarah seringkali merusak hal-hal baik yang telah kamu bangun, karena kamu salah ambil keputusan. Keputusan yang diambil saat emosi sedang dalam puncaknya cenderung merugikan. Maka dari itu, demi kebaikanmu dan kebaikan orang di sekitar kamu nggak boleh gampang marah.