Memperingati Dies Natalis yang ke-10, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB-UB) menggelar Kirab Pataka Budaya, Kamis (24/10/2019). Dari 600 sivitas akademika FIB yang mengikuti kirab, sebanyak 15 mahasiswa asing turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Para mahasiswa asing yang tergabung dalam Darmasiswa (penerima beasiswa untuk mempelajari bahasa Indonesia) Tahun Akademik 2019/2020 ini mengaku sangat antusias mengikuti kirab ini. Seperti mahasiswa asal Mesir Salma Tarek Eid Esmael, ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti kirab. "Senang sekali bisa berpartisipasi dan ikut memeriahkan acara ini," ungkapnya.
Lain halnya dengan mahasiswa asal Korea Selatan Jeon Su Bin, Ia tertarik dengan keanekaragaman budaya Indonesia yang ditampilkan melalui baju-baju adat yang dipakai para peserta kirab. "Saya senang melihat budaya Indonesia yang bermacam-macam, dan tidak hanya Indonesia saja, teman-teman Dharmasiswa juga memakai baju tradisional dari negara mereka masing-masing, jadi kami bisa melihat banyak keanekaragaman di sini," papar mahasiswa yang saat itu mengenakan pakaian khas Korea Selatan.
Tidak hanya mahasiswa asing, tenaga pengajar FIB native juga turut serta dalam kegiatan ini. Salah satunya dosen dari Jepang Ogawa Yuki yang mengenakan baju adat Bali. "Ini pertama kalinya saya memakai pakaian adat dari Indonesia. Saya sangat antusias karena para dosen dan mahasiswa beramai-ramai ikut kirab ini," katanya.
Penggunaan pakaian adat dari seluruh nusantara ini sesuai dengan tema Kirab Pataka Budaya yaitu "Menyemai Bhinneka, Menjaga Nusantara". Dekan FIB Prof. Dr. Agus Suman, SE., DEA menyampaikan, Indonesia terdiri atas budaya yang sangat beragam. Untuk itu FIB ingin menunjukkan semangat keberagaman ini dengan mengajak seluruh sivitas akademika FIB bersama-sama berkontribusi dalam kirab ini.
"Seperti kita ketahui, sivitas akademika di FIB sangat beragam, mahasiswa dan dosen dari berbagai daerah di Indonesia, juga banyak mahasiswa dan dosen asing, kita juga mengajak tenaga pendidikan untuk mengikuti kirab ini. Di usia yang baru sepuluh tahun ini FIB sudah memberi kontribusi mahasiswa asing dan dosen asing di UB. Semoga ke depannya, FIB dapat menjadi bagian penting di UB, dan memberi kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan UB, dan indonesia," pungkasnya. [Irene]