Perkembangan teknologi informasi yang tidak terhindarkan lagi membuat semua bentuk bisnis harus dapat melakukan adaptasi agar dapat tetap bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin sengit. Tidak terkecuali dengan pengusaha atau Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak pada industri makanan tradisional yang telah ada dari sejak dulu kala. Berdasarkan fenomena tersebut, Tim dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) yang terdiri dari Suryandari Istiqomah, SE, M.Sc, Yeni Fajaryanti SE, M,Si dan Amina Sukma Dewi, SE, M.Si melaksanakan pengabdian kepada masyarakat khususnya pada UKM Camilan tradisional Kembang Goyang “Bu Ninik” di daerah Nglorog, Bulaksari, Sragen.
Suryandari Istiqomah mengatakan, fokus utama dari pengabdian ini adalah memberikan edukasi, pelatihan dan pembinaan kepada UKM untuk dapat melakukan inovasi pada bisnis melalui inovasi produk dan inovasi pasar. Inovasi produk dilakukan dalam pengabdian ini adalah melalui perbaikan kemasan dan memberikan berbagai varian rasa pada produk. Perbaikan kemasan dilakukan dengan melakukan desain kemasan yang lebih enak dilihat dan menarik perhatian pelanggan. Perbaikan kemasan yang dilakukan antara lain menyiapkan stiker untuk kemasan plastik dengan warna yang menyala, kardus kemasan dengan desain yang mirip yang digunakan untuk pelanggan kelas premium maupun mempermudah pengiriman jarak jauh, stiker untuk kemasan khusus seperti toples hantaran dan kardus oleh-oleh.
Inovasi pasar dilakukan karena selama ini pasar produk camilan dari UKM binaan berfokus pada pasar tradisional dimana terbatas menggunakan media pemasaran dari mulut ke mulut saja atau getok tular.
“Namun dengan perkembangan teknologi informasi maka kedua UKM mencoba memperluas pasar mereka dengan melakukan penjualan dengan bantuan berbagai media sosial seperti Instagram dan Facebook. Dengan penggunaan media sosial ini diharapkan cakupan penjualan produk camilan tradisional ini akan semakin luas dan merambah kalangan milenial,” kata Suryandari, Selasa (29/10/2019).
Suryandari menambahkan, salah satu fungsi pengabdian ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan konten-konten pemasaran yang menarik yang diunggah ke media sosial. Pelatihan mencakup cara pemotretan dan pembuatan konten kreatif. Setelah dilakukan pelatihan maka konten-konten kreatif tersebut kemudian diunggah ke media sosial, dan reaksi pasar cukup bagus. Selain itu juga diperlukan peran aktif dari UKM binaan untuk tetap melakukan usaha-usaha pemasaran dengan konsisten di media sosial agar dapat menjaga respon positif dari masyarakat sehingga dapat berdampak pada peningkatan kinerja bisnis mereka. Humas UNS
Sumber : https://uns.ac.id/id/uns-update/dosen-feb-uns-dampingi-ukm-di-sragen.html