Mesin motor berbahan bakar Liquified Petroleum Gas (LPG) karya siswa SMK Mambaul Ulum Bata-Bata dipamerkan dalam program Pekan Ngaji 3 di kompleks pesantren yang terletak di Desa Panaan, Kecamatan Palengaan, Kamis (25/1/2018).
Mesin motor berbahan gas minyak bumi yang dicairkan tersebut, menjadi tontonan menarik bagi para santri yang memasuki area bazar dan pameran produk para santri, alumni maupun simpatisan. Sebab ujicoba hanya berupa kerangka mesin motor dan tabung LPG ukuran 3 kilogram (kg).
"Mesin motor berbahan bakar LPG ini jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis BBM (Bahan Bakar Minyak). Berdasar survei yang kami lakukan, juga lebih irit hingga tiga kali lipat daripada menggunakan bahan bakar biasa," kata salah satu siswa SMK Mambaul Ulum Bata-Bata Farhan, Kamis (25/1/2018).
Selain itu, penggunaan karyanya tersebut juga dinilai sebagai salah satu solusi konkrit jika suatu saat harga BBM kembali membumbung tinggi. "Tentunya karya kami ini bisa mencadi solusi atau alternatif jika suatu saat harga bensin mahal," ungkapnya.
"Untuk memodifikasi motor menggunakan LPG ini cukup sederhana, kami hanya membutuhkan tabung gas melon ukuran 3 kg dan dab selang sebagai saluran gas ke mesin motor. Tapi tentunya tidak bisa mencoba sendiri sebelum belajar pada ahlinya, kalau tidak bisa rusak," jelasnya sambil lalu promosi.
Disinggung soal unsur keamanan dan keselamatan, ia menjamin hasil karyanya aman dan sudah diantisipasi sejak dini. Sebab penemuan tersebut justru lebih memprioritaskan terhadap persoalan keamanan. "LPG itu aman dan tidak meledak, karena sudah ada pengamannya. Bahkan tabung LPG juga bisa diletakkan di tangki motor," imbuhnya.
Tidak hanya itu, proses modifikasi motor dengan menggunakan bahan bakar LPG juga tidak membutuhkan waktu lama. "Dalam waktu sehari, Insha Allah proses modifikasi kendaraan sudah selesai dan tidak butuh waktu lama," pungkasnya.
sumber: beritajatim.com