Meneguk air laut - yang diambil dari kedalaman di bawah 200 meter dari permukaan - mampu mengatasi masalah pencernaan, maag, sampai menurunkan risiko kanker.
Hal tersebut tepatnya diungkapkan oleh para peneliti yang melakukan percobaan bagi para pasien untuk minum air laut. Tujuan awal dari percobaan itu sebenarnya adalah untuk membantu tubuh membunuh bakteri Helicobacter pylori.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, sebanyak empat dari 10 orang setidaknya pernah terinfeksi bakteri tersebut. Helicobacter pylori pun dianggap sebagai penyebab utama penyakit maag. Meskipun tidak berbahaya, namun terinfeksi bakteri itu bisa meningkatkan risiko maag hingga 15 persen.
Menurut para ahli, bakteri Helicobacter merusak dinding perut sehingga asam lambung mudah menyakiti jaringan di bawahnya. Jika dinding perut menipis, masalah pencernaan, maag, hingga risiko kanker memang meningkat.
Selama ini, obat-obatan di pasaran hanya bersifat meredakan rasa sakit dan tidak menyembuhkan sepenuhnya. Namun adanya penelitian dari Kochi Medical School di Jepang tersebut setidaknya memberikan alternatif baru bagi para penderita penyakit maag.
Air laut yang diberikan pun tidak bisa sembarangan. Air harus berasal dari laut dengan kedalaman 200 meter lebih dan kandungan garamnya harus dihilangkan dulu.
Belum jelas alasan kenapa air laut sifatnya beracun bagi bakteri Helicobacter. Tetapi peneliti menduga kandungan kalsium, kalium, dan magnesium yang tinggi pada air laut tersebut merusak tubuh bakteri.
Penelitian lain dari Korea juga membuktikan kalau air laut yang dicampur dengan sel kanker membuat pertumbuhan sel kanker berhenti.
Kini para ahli pun berencana bisa melakukan percobaan dalam skala yang lebih besar. Mereka berharap akan ada pengobatan dan juga pencegahan terhadap berbagai macam penyakit seperti maag atau kanker dengan menggunakan metode yang sederhana.