Logo Eventkampus

Apa Kabar Generasi Pembangun Negeri?

access_time | label Lainnya
Bagikan artikel ini
Apa Kabar Generasi Pembangun Negeri?

     Taukah Anda jika di jaman modern ini, hidup kita semakin hari semakin bergantung pada teknologi. Mulai bangun di pagi hari hingga malam kembali tidur. Saat ini, semuanya serba instan. Bukan berarti teknologi mengandung sisi positif saja atau negatif saja. Tetapi sebetulnya bergantung pada subjek penggunanya lah keseimbangan antara positif dan negatif itu terjadi. Di sinilah harus muncul pondasi yang kokoh untuk mencegah adanya ketidakseimbangan.

     Kita jangan pernah menyalahkan adanya teknologi yang ada. Tetapi mawas diri dengan perkembangan yang selalu menyertai kita. Jangan sampai teknologi yang mengendalikan jalan hidup kita. Apalagi yang lebih parah jika sampai merusak masa depan bangsa. Mau dibawa ke mana generasi mendatang? Jika saat ini kita sudah mulai menabung poin kekalahan untuk bangsa kita, untuk negara tercinta. Akankah kita masih tetap jalan di tempat di umur 72 tahun ini?

     Apakah Anda merasa kita seperti dijajah? Lontarkan pertanyaan ini di dalam hati kecil kita berulang-ulang. Apakah benar? Jika benar kita merasakannya, lantas apa yang ingin kita perbuat untuk melawannya? Jika tidak dengan bersatu. Pantaskah kita disebut-sebut generasi kokoh dan mandiri di masa depan? Jika kehidupan kita tidak semakin kokoh, malah semakin rapuh. Bukan semakin mandiri, malah semakin bergantung. Bukan dalam hal perang kita dijajah, tetapi moral. Karakter yang benar-benar diharapkan dari generasi muda tampaknya jarang bahkan sulit didapatkan. Ketika karakter yang telah jauh dari harapan, di situlah akan dipertaruhkan masa depan bangsa.

     Jangan mencintai yang ada di luar negeri dulu, jika kita tidak bisa mencintai yang ada di dalam negeri sendiri. Apakah tidak merasa malu dengan fakta yang menunjukkan bahwa ada pelajar yang tidak hafal dengan dasar negaranya sendiri? Sedangkan nama penyanyi dan artis-artis luar negeri yang menurutnya fenomenal justru hafal. Akan dibawa ke mana generasi yang disebut dengan generasi emas? Jika dari awal tidak kita bentuk dengan berbagai cara yang brilian. Jika kita memiliki sumber daya yang mendukung, bangunan yang kokoh akan berdiri, dan menghasilkan keluarga yang kokoh pula.

     Niatkan untuk perubahan, lakukan dengan ikhlas, perbanyaklah dengan semangat dan motivasi, agar tercapai cita-cita diri dan bangsa yang takkan bisa tertandingi oleh apapun. Semakin banyak tantangan, semakin kuat negeri ini mendapatkan banyak pemuda-pemuda yang pantang menyerah. Semakin kecil tantangan, semakin lemah kekuatan negeri ini. Perangi diri dari arus derasnya globalisasi. Jangan biarkan arus membawa kita, yang akhirnya akan menenggelamkan kita. Tetapi buatlah bangunan yang akan berdiri kokoh dengan semangat juang dan rasa nasionalisme serta patriotisme pada negeri. Bangunlah masa depan bangsa yang cemerlang di mata dunia.

     Jangan lepaskan semangat juang generasi tua yang diwariskan kepada generasi muda menjadi rapuh. Tetapi, perkuatlah pondasinya dengan kesatuan dan persatuan yang akan membawa pada gerbang kemerdekaan sesungguhnya. Bukan kemerdekaan negeri lain, melainkan menjunjung kemerdekaan Indonesia. Tetaplah menjadi generasi pembangun negeri! Berdirilah dengan keyakinan dan semangat tiada gugur untuk berjuang. Tumbuhkan selalu rasa cinta tanah air pada bumi pertiwi.

Penulis

foto Elisa Dana Lestari
Elisa Dana Lestari
STIE Malangkuçeçwara (d/h ABM)
Nama Lengkap: Elisa Dana Lestari Tempat, Tanggal Lahir: Malang, 25 Oktober 1995 Agama: Islam

Artikel Terkait

GATHERING EVENT ORGANIZER (EO) DAN MEDIA DI HARTONO MALL YOGYAKARTA
15 Juni 2017
Rekrutmen Umum PLN Tingkat Pelaksanaan Tahap 1 Tahun 2017
05 Juli 2017
Recruitmen Semen Indonesia 2017
08 Juli 2017
Jatuh itu biasa, tapi Bangkit itu LUAR BIASA
28 Agustus 2017
Lihatlah Negeri Ini
19 September 2017
Memperbanyak Pelanggan dengan Sistem e-CRM
19 September 2017

Komentar