Logo Eventkampus

9 Bahaya Memakai Celana Jeans Ketat Bagi Kesehatan

access_time | label Berita
Bagikan artikel ini
9 Bahaya Memakai Celana Jeans Ketat Bagi Kesehatan

9 Bahaya Memakai Celana Jeans Ketat Bagi Kesehatan

Tahukah kalian bahwa pemakaian celana ketat dalam jangka waktu panjang dapat memberikan efek buruk pemakainya?

Pakaian merupakan hal yang penting dikenakan oleh manusia untuk melindungi tubuh mereka. Selain untuk melindungi tubuh, pakaian juga berfungsi untuk mempercantik penampilan para pria maupun wanita. Tak heran, begitu banyak trend pakaian yang saat ini bermunculan untuk membuat seseorang tampak lebih mempesona.

Bahkan, banyak orang yang rela mengenakan pakaian yang menurut mereka kurang nyaman agar mereka terlihat lebih cantik atau tampan, termasuk mengenakan celana ketat seperti legging atau skinny jeans yang terkadang menyiksa mereka ketika ingin melepaskannya. Saking banyaknya konsumen celana ketat, hampir setiap orang pasti memiliki pakaian tersebut setidaknya minimal satu buah.

Mengapa Orang Lebih Suka Memakai Celana Ketat ?

Sepintas, orang yang memakai celana ketat memang terlihat keren dan menarik karena dapat membentuk lekukan bagian tubuh. Selain itu, memakai celana ketat ini juga begitu simpel dan tidak membuat ribet pemakainya ketika dikenakan jika dibandingkan dengan rok. Sayangnya, dibalik semua kelebihan itu, ternyata terselip beberapa ancaman berbahaya yang mengintai setiap pemakainya. Apalagi jika celana ketat ini dikenakan oleh seseorang yang memiliki aktifitas padat dan selalu ingin bergerak, tentu akan lebih beresiko lagi. Adapun bahaya memakai celana ketat bagi pria dan wanita itu antara lain:

1. Menimbulkan Iritasi dan Jamur

Di negara kita Indonesia, seseorang ternyata kurang baik jika menggunakan celana ketat karena iklimnya yang tropis. Hal ini terjadi karena kulit akan sulit bernafas jika menggunakan celana ketat sehingga cairan keringat yang keluar banyak dan menyebabkan kulit menjadi lembab, menimbulkan iritasi dan jamur. Dalam kondisi seperti ini memang jamur akan lebih mudah berkembang.

Jika hal ini telah terjadi, maka bisa mengakibatkan gatal-gatal pada kulit, utamanya pada bagian pinggul sampai paha. Jamur yang biasa tumbuh di bagian-bagian tersebutpun bermacam-macam, seperti jamur kurap yang gejalanya merah menonjol dan gatal, jamur panu yang menimbulkan bercak coklat dan putih, serta jamur kandida yang menyebabkan basah dan gatal.

2. Meninggalkan Bekas Hitam

Celana ketat memiliki pengaruh yang besar terhadap kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya mungkin radang ringan bisa terjadi. Namun jika prosesnya berlangsung lama, maka bercak hitam di pangkal paha akan timbul. Sedangkan jika seseorang telah berhenti memakai celana ketat setelah sebelumnya mendapatkan bekas hitam, maka warna hitam tersebut bisa saja berkurang atau hilang sama sekali. Akan tetapi proses menghilangkan bekas hitam tidak mudah dan tidak membutuhkan waktu yang sebentar.

3. Mengalami Kemandulan

Mengenakan celana ketat dapat menyebabkan kemandulan hingga bisa menimbulkan gangguan pada organ reproduksi  jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang pada wanita. Hal ini bisa terjadi karena jamur yang tumbuh di sekitar organ reproduksi atau organ intim bisa mempengaruhi produktivitas sel telur sehingga menyebabkan kemandulan. Bukan hanya itu, keputihan, gatal-gatal, flek di area vagina hingga iritasi bisa juga terjadi pada wanita. Oleh karena itu, sebaiknya wanita mengenakan rok dalam berpakaian agar kemandulan tidak terjadi.

4. Menurunnya Produksi Sperma

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggunakan celana ketat dalam jangka waktu yang panjang bisa membuat produksi sperma menurun secara drastis. Untuk para pria, menggunakan celana ketat membuat produksi sperma menurun dari yang seharusnya memproduksi kurang lebih 60 juta/ mililiter, menjadi 20 juta/ mililiter jika pemakaiannya dilakukan secara rutin.

Hal ini dikarenakan keringat yang dihasilkan oleh suhu disekitar alat reproduksinya menjadi meningkat atau lebih tinggi. Suhu ini tercipta akibat adanya tekanan dari celana tersebut, sehingga keringat tidak bisa keluar dan kelembabanpun terjadi pada sekitar organ intim pria. Hal ini juga sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh dr Eddy Karta, SpKK dalam konsultasi detikHealth, bahwa pemakaian celana ketat dalam waktu lama memang tidak disarankan. Sebab, proses pematangan sperma membutuhkan suhu sekitar 1 hingga 2 derajat lebih rendah daripada suhu tubuh agar dapat bekerja dengan baik.

5. Menyebabkan Penyakit Paresthesia

Paresthesia adalah penyakit yang membuat penderitanya merasa kesemutan dan merasa kepanasan seperti rasa terbakar. Penggunaan celana ketatlah yang membuat penyakit ini bisa terjadi sehingga hal ini dapat membuat aliran darah menjadi tidak lancar. Akibatnya kesemutan hingga mati rasa akan dialami, termasuk pada bagian paha dan pinggul yang biasa terserang penyakit ini, karena terlalu sering menggunakan celanan ketat.

6. Menimbulkan Penyumbatan Sirkulasi Darah

Memakai celana ketat bisa menimbulkan penyumbatan pada sirkulasi darah karena pembuluh darah tertekan di sekitar paha, selangkangan serta pada organ intim. Pada umumnya, sirkulasi buruk ini biasa disebut varises. Varises bukan hanya terjadi akibat menggunakan sepatu berhak tinggi saja, tapi ternyata memakai celana ketat juga dapat menjadi penyebabnya. Akibatnya, pembuluh darah juga bisa membeku karena gangguan gerakan dibatasi oleh celana ketat. Selain varises, menggunakan celana ketat juga bisa menimbulkan pembengkakan.

7. Menginfeksi Saluran Kemih

Menggunakan celana ketat termasuk menggunakan celana panjang ketat, celana dalam ketat atau tidak pas di sekitar pangkal paha, akan dapat membahayakan kesehatan penggunanya. Hal ini telah diungkapkan oleh dr. Hillary Jones dari TENA Brand Ambassador bahwa menggunakan pakaian tersebut dalam waktu lama bisa mengakibatkan infeksi saluran kemih. Jika hal ini telah terjadi, maka kandung kemih akan mengalami kelemahan atau bisa membuat kandung kemih terlalu aktif. Selain itu, banyak pula kasus yang terjadi bahwa testis pria akan rentan terkilir jika sering menggunakan celana ketat.

8. Merusak Kulit

Ketika seseorang menggunakan celana ketat, maka kulit akan menjadi lebih mudah bergesekan dengan celana. Jika hal ini terjadi, maka kulit akan mengalami kerusakan hingga bisa menyebabkan masalah serius seperti ruam dan infeksi pada kulit. Biasanya infeksi ini terjadi di sekitar paha karena celana ketat akan semakin mengetatkan pemakainya dibagian sekitar paha. Apalagi jika bahan celana ketat yang dikenakan tersebut berasal dari bahan yang kasar, tentu akan lebih membahayakan lagi sebab akan menimbulkan gesekan yang lebih besar.

9. Mengalami Masalah Pada Saraf

Jika seseorang menggunakan celana ketat dalam waktu lama, maka akan menyebabkan penyakit neuritis dari saraf paha luar atau biasa dikenal dengan sindrom Bernhardt sehingga dapat membuat seseorang mengalami mati rasa, nyeri hingga kesemutan. Bahkan, para ahli kesehatan sudah berulang kali memberikan peringatan kepada wanita bahwa dirinya akan lebih rentan menderita gangguan saraf jika menggunakan celana ketat. Namun apabila dilanggar, maka bisa menyebabkan deformasi kerusakan tubuh dan saraf.

Penulis

foto jafar
jafar

Artikel Terkait

Cara Mudah Download Video diFacebook
07 Februari 2018
Di Balik Kedok Candaan dan Keakraban dari Nama Julukan
09 Februari 2018
Begadang, Berefek Baik atau Buruk?
09 Februari 2018
Tidak hanya sekedar menambah rasa makanan dan membangkitkan gairah makan, ada banyak manfaat cabai u
12 Februari 2018
kelebihan hidup di desa yang menyenangkan
13 Februari 2018
Inilah Bahaya Membersihkan Telinga Menggunakan Cotton Buds
14 Februari 2018

Komentar