Logo Eventkampus

6 Kebiasaan Buruk yang Sebenarnya Baik Untuk Kamu

access_time | label Lainnya
Bagikan artikel ini
6 Kebiasaan Buruk yang Sebenarnya Baik Untuk Kamu

Ketika mendengar istilah kebiasan buruk, pasti kamu akan berpikir tentang kebiasaan yang memiliki efek negatif. Apalagi jika kebiasaan buruk tersebut menyangkut kesehatan.Tapi tidak semua yang buruk itu negatif. Karena beberapa makanan, kebiasan, dan aktivitas yang banyak disangka buruk ternyata punya manfaat kesehatan. Kebiasaan apa saja? Berikut Ulasan nya :

1.Makan lemak

Saat sedang diet, lemak menjadi musuh utama yang harus dihindari. Lemak tidak selalu sama, karena ada lemak baik yang justru bermanfaat bagi kesehatan. Lemak dalam minyak zaitun, alpukat, dan kacang tidak akan membuat dietmu gagal.

Dalam diet paling ketat sekakipun, tubuhmu tetap membutuhkan asupan lemak. Lemak membantu penyerapan vitamin dan mineral, pembentukan membrane sel, dan energi untuk pergerakan otot. Hindari lemak jahat dan beralihlah ke lemak sehat yang terkandung dalam ikan, alpukat, zaitun, dan kacang-kacangan.

2.Panas-panasan

Dalam iklan-iklan produk anti UV dan pemutih kulit, selalu ada anjuran untuk tidak berada terlalu lama di bawah paparan sinar matahari karena bisa meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Anjuran ini ada benarnya. Tapi bukan berarti Anda memakai topi lebar atau sunscreen tebal setiap saat.

Faktanya, sinar matahari dengan paparan wajar justru sangat bermanfaat.  Sinar matahari membantu produksi vitamin D yang esensial untuk tulang kuat, pencegahan kanker payudara, dan kanker prostat. Mungkin kamu ingat kebiasaan menjemur bayi di bawah sinar matahari supaya pertumbuhan tulangnya optimal. Ternyata ini juga berlaku untuk orang dewasa, namun bukan untuk pertumbuhan, melainkan mencegah osteoporosis.

Tapi harus dicatat, matahari yang baik adalah matahari pagi. Karena berdasarkan studi Canadian Dermatology Association, sinar matahari pukul 11 sampai pukul empat sore inilah yang bisa memicu kanker kulit.

3.Minum kopi

Kopi dianggap dalam insomnia, konstipasi, mag, kecemasan, dan karang gigi. Tapi dibalik efek samping ini, kopi punya segudang manfaat. Salah satunya adalah kandungan antioksidan tinggi.

Beberapa studi menunjukkan peminum kopi menunjukkan penurunan risiko Alzheimer sebesar 65%. Risiko Parkinson juga turun hingga 60%. Tapi harus dicatat, ini hanya berlaku untuk kopi murni tanpa pengawet. Cukup nikmati kopi secangkir di pagi hari untuk rasakan manfaatnya.

4.Menggigit kuku

Orangtua pasti segera menyuruh anaknya berhenti ketika tahu menggigiti kuku. Tapi siapa sangka, kebiasaan buruk ini ternayat ada manfaatnya. Menurut Dr Hilary Longhurst, seorang spesialis imunologi, asalkan tangan tidak kotor, bakteri yang masuk ke tubuh lewat mulut saat menggigiti kuku bisa meningkatkan sistem imun. Tubuh memiliki sistem memori di mana ia akan mengingat bakteri apa saja yang masuk ke dalam tubuh.

Ketika bakteri masuk tubuh untuk kedua kalinya, sistem imun akan melepaskan senjata yang disebut lymphocytes. Jadi meskipun sepele dan dianggap sebegai kebiasaan jorok, mengigiti kuku bisa meningkatkan ketahanan tubuh.

5.Kentut

Siapa yang tidak sebal kalau sedang berada di ruang tertutup lalu ada orang yang kentu sembarangan? Semua orang pasti merasa jijik apalagi kalau kentutnya keras dan bau. Tapi jangan sepelekan manfaat kentut.

Sistem pencernaan membentuk gas sekitar enam jam setelah makan. Gas berasal dari fermentasi protein dan karbohidrat. Kentut berarti melepaskan gas yang terperangkap di perut, sehingga bisa meredakan rasa sakit dan kembung. Inilah mengapa setelah kentut kamu akan merasa lega. (Baca juga: 4 Hal Sepele yang Bisa Membuat Pagi Lebih Produktif)

6.Meludah

Selain kentut, kebiasaan meludah juga menjijikan. Apalagi jika dilakukan di tempat umum. Tapi meludah jadi pengecualian ketika dilakukan saat berolahraga atau fitnes, karena meludah justru membantumu bernapas lebih mudah.

Dalam keadaan normal, manusia bernapas lewat hidung. Udara saat masuk melalui hidung menjadi hangat dan lembab, memungkinkan tubuh menyerap lebih banyak oksigen dengan lebih efisien. Namun saat beraktivitas fisik, manusia cenderung mengambil napas lebih panjang dan dalam lewat mulut untuk menghirup sebanyak mungkin udara ke dalam tubuh.

Udara yang masuk lewat mulut tidak dilembabkan sehingga masuk dalam keadaan dingin. Inilah yang membuat tenggorokan jadi kering. Untuk mencegah kekeringan, sel melindunginya dengan memproduksi lebih banyak air liu. Saat berolahraga produksi air liur mengganggu ritme pernapasan sehingga manusia perlu meludah. Langkah ini banyak dilakukan oleh pelari profesional agar napas tetap stabil

Penulis

foto Azis Maulana
Azis Maulana
SMKN 2 Karanganyar

Artikel Terkait

Suka Tari Tradisional atau Fotografi? Tunjukan Bakat mu di ” We Culture Festival 2018 “
05 Desember 2017
manfaat terong ungu
12 Januari 2018
Wanna One Tak Sabar Bertemu Penggemar di Indonesia
19 Januari 2018
Alucard : Si Pembunuh darah dingin !
19 Januari 2018
5 Ide Bisnis Sederhana Menghasilkan Uang Jajan Tambahan
22 Januari 2018
Ini Dia ! Orang dengan Nama Terpanjang Didunia
22 Januari 2018

Komentar