Apakah Anda kesulitan melihat jarak jauh? Jika iya, mungkin Anda mengalami rabun jauh (miopi) atau yang kerap kali disebut dengan mata minus. Agar bisa melihat dengan jelas, Anda membutuhkan bantuan lensa minus. Banyak yang bilang jika penyebab mata minus adalah suka membaca atau menonton televisi terlalu dekat. Ada juga yang bilang karena suka membaca di ruangan yang cahayanya redup. Lantas, sebenarnya apa, sih, yang jadi penyebab mata minus? Apakah hal tersebut benar?
Apa saja yang menjadi penyebab mata minus?
Pada mata yang normal, untuk dapat melihat suatu objek, maka bayangan objek yang ditangkap oleh mata harus bisa ditangkap retina. Namun, pada orang yang mengalami rabun jauh, bayangan ini tidak pas jatuh di retina, melainkan di depannya. Akhirnya membuat pandangan mata terlihat buram.
Sampai sekarang belum diketahui secara pasti apa yang membuat rabun jauh terjadi. Namun, para ahli menyimpulkan bahwa mata minus dapat dimiliki seseorang akibat pengaruh genetik serta lingkungan. Ya, perpaduan keduanya membuat Anda akhirnya sulit untuk melihat objek pada jarak jauh. Para ahli menyebutkan bahwa ada beberapa faktor risiko yang mungkin membuat Anda mengalami rabuh jauh, yaitu:
1. Genetik
Bila salah satu orangtua Anda mengalami rabun jauh, maka peluang Anda untuk mendapatkan kondisi ini juga lebih besar. Semakin besar lagi risikonya jika kedua orangtua Anda sama-sama memiliki mata minus. Sampai saat ini, penelitian menyatakan bahwa ada 40 gen yang mengakibatkan rabun jauh.
2. Kebiasaan membaca
Meskipun bukan menjadi penyebab mata minus yang utama, kebiasaan membaca memengaruhi risiko Anda. Ya, jika Anda seorang yang gemar membaca, risiko rabun jauh lebih besar ketimbang orang lain yang jarang membaca. Terutama jika Anda sering membaca di tempat yang redup dan jaraknya terlalu dekat ke mata.
3. Jarang melakukan aktivitas di luar ruangan
Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa rabun jauh juga bisa diakibatkan karena jarang melakukan aktivitas di luar sehingga memengaruhi kesehatan mata. Pasalnya, tingkat cahaya di dalam ruangan dengan di luar tentu berbeda.
4. Selalu menggunakan mata dalam jarak dekat
Jika Anda punya kebiasaan menulis, membaca, hingga bermain gadget terlalu dekat dengan mata, maka hal ini dapat meningkatkan risiko rabun jauh. Jadi, sebaiknya biasakan untuk membaca ataupun menulis dari jarak sekitar 40 sentimeter (cm) dari layar atau buku.
Apakah mata minus bisa dicegah?
Karena tidak diketahui penyebab mata minus yang paling utama, Anda hanya bisa menurunkan risikonya saja. Beberapa hal yang dapat menurunkan risiko mata minus seperti:
- Tidak membaca, menulis, dan melihat dalam jarak pandangan yang sangat dekat.
- Sering-sering beraktivitas di luar ruangan.
- Jika mata lelah, istirahatkan dulu mata Anda, jangan dipaksakan.
- Hindari membaca dan menulis di tempat yang gelap atau kurang cahaya.
Biasanya, mata minus mulai terjadi ketika masa anak-anak dan berhenti saat masa remaja. Namun, tak semuanya akan seperti itu. Tak jarang juga gangguan ini bertahan hingga dewasa. Bila memang Anda mulai merasa bahwa Anda mengalami tanda-tanda rabun jauh, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Gejalanya tak hanya tidak bisa melihat kejauhan saja, tapi juga muncul gejala seperti:
- Sering sakit kepala dan pusing
- Mata cepat lelah
- Mata terasa tegang
Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera periksakan ke dokter mata. Pengobatan yang paling umum dilakukan untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan pemberian lensa minus. Anda juga bisa memilih melakukan LASIK, yaitu prosedur operasi dengan laser untuk memperbaiki minus Anda
Semoga Bermanfaat :D