Mahasiswa Difabel UNS Berhasil Menyelesaikan Studi

UNS – Setiap orang berhak untuk bermimpi setinggi langit. Tak peduli jalan terjal apa yang harus dilalui, seorang pejuang sejati akan selalu berlari hingga garis finish untuk mencapai bintang yang diinginkan.

Pejuang sejati itu nyata ada. Seperti seorang mahasiswa difabel dari Program Studi (Prodi) Teknik Informatika (TI) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) angkatan 2015 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang bernama Naura Savira. Mahasiswa berumur 22 tahun ini berhasil menyelesaikan pendidikan jenjang Diploma 3 dalam waktu 3 tahun 10 bulan.

Gadis kelahiran Jakarta ini sejak lahir menjadi seorang difabel tunadaksa. Walau begitu, sorot mata penuh semangat selalu menghias pandangan gadis ini. Mimpinya untuk menyelesaikan studi yang sedang ditempuh, memacu semangatnya untuk terus berkarya dan selalu mengejar mimpinya. Buktinya, ia berhasil menyelesaikan pendidikan Teknik Informatikanya.

Pada kesehariannya, Naura tinggal di daerah belakang Pasar Gede Solo. Ia berangkat naik ojek online untuk menuju UNS. Selama mengikuti kegiatan perkuliahan, Naura mengaku kesulitan ketika harus berhadapan dengan kabel.

“Kan di kuliah saya ada mata kuliah jaringan, itu mainannya kabel dan harus masang-masang kabel jadi butuh gerak untuk masang kabel,” ujar Naura usai mengikuti prosesi wisuda di Auditorium G.P.H Haryo Mataram UNS, Sabtu (29/2/2020).

Meski begitu, Naura tetap berusaha untuk mengikuti kegiatan kuliah agar tidak tertinggal dengan teman-temannya. Walaupun kuliah berada di lantai atas, dengan semangatnya, Naura akan tetap ikut bagaimanapun caranya. Biasanya untuk dapat mencapai lantai atas, Naura membutuhkan bantuan temannya.

Menambah gelar di belakang namanya, Naura Savira, A.Md.Kom mengaku lega dan senang atas perjuangan yang selama ini ia lakukan.

“Yang jelas pertama lega, yang kedua senang karena bisa melihat orangtua bangga. Saya belum pernah melihat orangtua seantuasias itu. Terutama pas tadi, pas wisuda di fakultas, nama orangtua saya sempat dipanggil. Saya agak terharu gitu karena memang kalau saya akui sulit, sulit karena kan saya harus menyesuaikan ketika dosennya di atas, saya harus ngikutin. Jadi, selama wisudaan tadi saya keingat perjuangan-perjuangan selama kuliah itu,” terang Naura dengan wajah berbinar.

Selanjutnya, Naura berencana untuk berkerja namun tak menutup kemungkinan apabila Tuhan berkehendak lain, Naura juga ingin melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk rencana yang terdekat, Naura ingin bekerja di Bekasi. Untuk jenis pekerjaan yang diinginkan, Naura sendiri belum ada gambaran ingin menjadi apa.

Naura menjelaskan bahwa kerja keras yang dilakukan pasti akan membuahkan hasil. Memang tidak instan, dibutuhkan waktu beberapa saat. Juga, kesabaran perlu diasah untuk hasil yang optimal.
“Kerja keras pasti ada hasilnya walau pun nggak instan. Butuh waktu lama, butuh sabar gitu tapi pasti ada hasilnya suatu hari nanti,” ucap Naura. Humas UNS/Zalfaa